PAREPARE, PIJARNEWS.COM — “Syukur Alhamdulillah. Persis seperti janji Allah, barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan digantikan dengan yang lebih baik.” Itulah penggalan komentar tulisan whatsapp, Fahri Firman (34), penjual minuman franchise Nyoklat Super di Jalan Veteran, depan Kantor BNI Parepare. Komentar tersebut ditulis saat mengomentari screenshot tanda kelulusannya jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Fahri, sarjana Ilmu Komunikasi Unhas ini lulus menjadi PNS tahun 2018 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Parepare. Ayah dua anak ini, lulus pada jabatan Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Pertama.
Suami Adriani yang pernah bertahun-tahun jadi marketing penjualan mobil di Hadji Kalla, Soreang, Parepare ini, awalnya sudah tak berkeinginan mendaftar CPNS. “Cita-cita itu sebenarnya sudah pupus sejak kerja di Hadji Kalla. Namun setelah resign, saya beralih menjadi penjual telur ayam ras secara offline dan online,” kata pria berkacamata yang kini melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Komunikasi di IAIN Parepare ini.
Saat ada pendaftaran CPNS 2017 lalu, Fahri kembali mencoba peruntungan dengan melakukan pendaftaran. “Namun Allah belum berkehendak. Saya tidak lulus. Yah, saya kembali lagi berbisnis telur online,” ujar Fahri kepada PIJARNEWS, Sabtu, 5 Januari 2018.
Kurang lebih setahun jualan telur, putra tunggal pasangan Drs H Firman dan Dra Hj Amriati—keduanya juga PNS, rasanya belum seimbang antara pengeluaran dengan kebutuhan sehari-hari.
“Jadi saya kemudian mencoba peruntungan lain. Maka muncullah ide bisnis minuman franchise. Pilihannya Nyoklat Super. Tapi sebelum jual nyoklat, saya sempat kerja di bagian marketing di IndiHome,” ungkap Alumni SMA Negeri 1 Parepare ini.
Sambil berbisnis jual nyoklat super, Fahri kemudian didorong keluarga dan kerabatnya kembali mendaftar CPNS tahun 2018.
“Kurang lebih setengah tahun jualan Nyoklat, terbuka pendaftaran CPNS Oktober 2018. Saya dorong istri untuk mendaftar. Karena saya pikir, umur saya sudah menjelang akhir masa pendaftaran CPNS. Namun karena dorongan keluarga dan kerabat, akhirnya saya juga ikut mendaftar,” kata pengusaha yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Tanpa Riba (MTR) Parepare ini.
Apakah saat mendaftar CPNS tahun 2018 ini Fahri optimis bisa lulus? Fahri justru berharap istrinya yang lulus jadi PNS dan ia tetap berwirausaha.
“Saya mendaftar sama istri. Justru saya berharap istri yang lulus CPNS. Karena peluangnya lebih besar yakni 1 banding 20 pelamar. Sedangkan di formasi saya, 1 banding 50. Tapi ternyata Allah maha berkehendak. Saya yang dikasi lulus,” ungkap warga BTN Beringin, Kecamatan Bacukiki Parepare ini.
Fahri kini sedang menyiapkan berbagai kelengkapan usai pengumuman kelulusan menjadi PNS. Meski demikian, Fahri masih akan tetap berwirausaha. “Insya Allah setelah lulus jadi PNS tetap berwirausaha. Karena Rasulullah SAW bersabda, orang yang berdagang akan dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Dari 10 pintu rezeki, 9 itu dari berdagang. Ada berkah tersendiri jika kita berdagang,” ujar Fahri yang mengaku lebih leluasa beribadah kepada Allah SWT setelah berwirausaha. Diantaranya menjalankan ibadah salat 5 waktu secara berjamaah di Masjid, mengeluarkan infaq dan sedekah.
Kepada PIJARNEWS, Fahri juga mengungkap lika-liku perjuangannya, saat merintis usaha dengan modal tanpa kredit. Sebab khawatir terjerat unsur riba. “Hasil tabungan dari bekerja selama ini saya kumpul. Kemudian saya buat usaha kecil-kecilan. Beberapa waktu lalu saat hendak menambah modal, tiba-tiba ada keluarga meminjamkan uang tunai puluhan juta tanpa bunga. Saya yakni ini semua atas kebaikan Allah Subhana Wataala,” pungkas Fahri.
Beberapa jam usai melihat pengumuman kelulusan PNS, Fahri Firman kemudian membuat status di Facebooknya. Ia menulis, “Bagi teman2 yg masih takut utk HIJRAH. Bagi siapa saja yg masih tdk yakin akan janji Allah. Maka cukuplah ini bisa kalian ambil sebagai pelajaran. Bahwa sesungguhnya barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah swt, maka Allah akan gantikan sesuatu itu dengan yang lebih baik.” Satus Fahri tersebut mendapat 319 like, 138 komentar, dan 8 kali dibagikan. Umumnya, komentar keluarga dan kerabatnya bernada positif dan mengucapkan selamat atas atas kelulusan Fahri jadi PNS.
Hijrah yang dimaksud Fahri dalam status Facebooknya yakni selama ini banyak bergelut dan bekerja berkaitan dengan kredit. Membeli dan menjual kendaraan serta kebutuhan elektronik umumnya menggunakan proses kredit. Namun kini, Fahri akan berupaya hijrah dan meninggalkan cara tersebut. Fahri mengaku akan berupaya membeli kebutuhan dengan cara kontan, meski harus menabung. “Saat saya bergelut dengan aktivitas kredit, perasaan selalu tidak tenang. Saya dan anggota keluarga bahkan kerap mendapat musibah,” tutup Fahri. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar