PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Parepare melakukan sosialisasi sekaligus simulasi tanggap bencana. Kegiatan simulasi tersebut bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Parepare di halaman sekolah, Sabtu (23/4/2022).
Tidak hanya peserta didik, para guru di sekolah tersebut juga turut belajar menjinakkan api saat terjadinya bencana kebakaran. Dalam simulasi tersebut, petugas mencontohkan bagaimana cara aman memadamkan api yang berkobar dengan menggunakan karung goni yang sebelumnya telah dibasahi. Selain karung goni, simulasi kebakaran juga dilakukan dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (Apar). Secara bergantian para siswa dan guru mempraktekkan tips memadamkan api yang telah dicontohkan petugas Damkar.
Tak hanya madamkan Api, para siswa juga dilatih tanggap terhadap bencana lain seperti gempa bumi. Misalnya, apa yang harus dilakukan dan bagaimana bersikap saat terjadinya bencana gempa bumi.
Kepala SMP Negeri 9 Kota Parepare, Kamaruddin, S.Pd, M.Pd mengatakan, sosialisasi dan simulasi bencana tersebut penting untuk diketahui peserta didik. Paling tidak, baik guru maupun peserta didik memiliki pengalaman dan siap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Harapannya, kata Kamaruddin, untuk mengurangi resiko bencana.
“Peningkatan kemampuan, khususnya kesiap siagaan bencana perlu diketahui anak-anak kita sejak dini, sehingga diharapkan nantinya bisa dipraktekkan jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun kita tidak berharap menjumpai bencana,” ujarnya kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Kamaruddin, kegiatan tersebut juga sebagai wujud implementasi dari program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Dengan sosialisasi dan simulasi bencana tersebut, diharapkan anak didik dan guru bisa meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisir risiko bencana,” tutupnya. (adv/thr)