PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Direktur Yayasan Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2M), Ibrahim Fattah, berbicara mengenai isu angka kemiskinan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang masih tinggi, dimana pada 2022 lalu angka kemiskinan di Parepare mencapai 8.010 jiwa.
Ibrahim Fattah kepada tim Pijarnews.com, Selasa (31/10/2023) menilai jika angka tersebut belum mengalami penurunan signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Salah satu sebabnya kata Ibrahim Fattah adalah pendekatan yang selalu difokuskan pada akibat bukan akar permasalahannya.
Menurutnya, penting untuk menganalisis penyebab sebenarnya dari kemiskinan yang bervariasi untuk setiap individu atau kelompok. Pendekatan sektoral dalam kebijakan penanggulangan kemiskinan, sering kali hanya berfokus pada sektor ekonomi.
Menurutnya, penyelesaian kemiskinan harus melibatkan banyak sektor dan tantangan utamanya adalah ego sektoral yang sering menghambat kolaborasi.
Ibrahim Fattah mengusulkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kemiskinan, antara lain menciptakan kebijakan strategi penanggulangan kemiskinan dengan jangka waktu 25 tahun yang bisa menjadi panduan bagi semua presiden terpilih.
Selain itu, ia mengusulkan bahwa pemerintah pusat memberikan mandat kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mengalokasikan 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pelaksanaan kebijakan strategi penanggulangan kemiskinan di daerah.
“Melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, perguruan tinggi, LSM, ormas, BUMN, dan lainnya, dalam upaya menjadikan kemiskinan sebagai isu bersama yang perlu segera diatasi,” katanya.
Semua langkah tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan memberikan solusi yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
Penulis : Chairunnisa (Mahasiswa PPL IAIN Parepare)