PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sabtu hari ini, (10/2), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare kembali mencetak 364 alumni sarjana (S1) dan magister (S2).
Jumlah peserta yang diwisuda itu terbagi dalam empat jurusan yaitu jurusan Tarbiyah sebanyak 202 orang, jurusan Syariah 94 orang, jurusan Dakwah dan Komunikasi 26 orang dan program pasca sarjana 42 orang.
Menurut Ketua Panitia Wisuda DR Muhamad Kamal Zubair M Ag, wisuda tahun ini merupakan wisuda dengan jumlah peserta terbanyak dan direncanakan akan dilakukan dua kali.
“Insyaallah, tahun ini lembaga akan mengagendakan dua kali wisuda, yakni bulan Februari dan September,” katanya.
Wisuda ini dihadiri Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof DR Phil Kamaruddin Amin MA bersama Wali Kota Parepare, Taufan Pawe. “Syukur Alhamdulillah acara wisuda ini berjalan lancar dan seluruh peserta dan keluarganya merasa nyaman mengikuti prosesinya,” harapnya.
Wakil Ketua I, Muhammad Djunaidi M Ag mengungkap, pelaksanaan wisuda tahun ini dilakukan dua kali karena kapasitas gedung tempat berlangsungnya acara tidak memungkinkan untuk memuat peserta dan undangan.
Sehingga setelah wisuda itu berlangsung akan kembali dilakukan proses ujian persiapan wisuda pada bulan September mendatang.
Hal itu, kata dia, untuk menjaga keseimbangan antara jumlah mahasiswa yang masuk dengan jumlah mahasiswa yang keluar.
“Karena selama ini jumlah yang masuk jauh lebih banyak dibanding dengan yang keluar sehingga tidak terjadi keseimbangan,” paparnya.
Jumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan di kampus itu tiga tahun terakhir, diakui cukup lumayan.
Peminat dari tahun ke tahun cukup meningkat karena adanya regulasi izin dari Kementerian Agama untuk memberikan peluang kepada lembaga pendidikan tinggi islam.
Bahkan di STAIN Parepare sendiri tahun 2017 lalu disebutkan peminat yang mendaftar mencapai 10.000 calon mahasiswa untuk semua program studi yang ada. Sementara kapasitas yang mampu diterima hanya mencapai 1.438 mahasiswa.
“Tahun lalu Program Studi hanya mencapai 24 untuk lulusan S1 sementara tahun ini meningkat menjadi 27 program studi S1 dan 6 S2. Jadi secara keseluruhan mencapai 33 prodi,” ujarnya.
Namun, kata dia, walau akselerasi dirasakan cukup kencang dengan terbukanya prodi baru tetapi tidak berarti harus jor-joran dalam menerima pendaftar, namun kualitas dan kuantitas harus seimbang.
“Semua sudah melalui analisa, membuat prodi yang baru harus memperhitungkan SDM dan sarananya, karena kami tidak ingin seperti yang terjadi di berberapa universitas yang terancam ditutup,” jelasnya.
Tiga prodi baru yang akan dibuka lanjut dia yakni tadris IPA, akuntansi syariah, pariwisata syariah.
Ketua STAIN Parepare, DR Ahmad Sultra Rustan mengungkapkan, program studi Pariwisata Syariah ini merupakan program baru dan diproyeksi menjadi unggulan. “Prodi Pariwisata Syariah ini hanya ada dua di PTKIN di Indonesia. Yakni di Mataram dan di Parepare,” ujar Ahmad saat memberi sambutan pada acara wisuda. Sementara pada program pasca sarjana juga dinilai cukup berkembang menjadi enam prodi dari awalnya hanya satu prodi ada tahun 2014.
Ia menambahkan, STAIN tahun ini kembali akan menerima 1.435 melalui jenjang seleksi yaitu seleksi prestasi akademik, seleksi nasional, dan seleksi mandiri serentak yang di laksanakan pada 57 PT Agama Islam Negeri di seluruh Indonesia.
Ahmad Sultra Rustan enggan menanggapi terlalu jauh perkembangan dan kemajuan STAIN Parepare. Ahmad yang sudah tiga tahun memimpin di lembaga tersebut hanya akan fokus pada kewajiban yang belum terlaksana.
“Biarkan orang melihat perkembangan kampus kita, karena masyarakatlah yang berhak menilai bukan saya,” katanya.
Kata dia, fokus kewajiban di masa akhir periode jabatannya yang dijabat sejak tiga tahun lalu itu adalah pembangunan gedung auditorium yang lebih refresentatif dan meningkatkan akreditasi prodi minimal hingga 30% untuk terakreditasi A.
“Akreditasi institusi sudah tercapai yaitu akreditasi B, ini tentu membanggakan karena masih banyak IAIN yang masih akreditasi C,” jelasnya.
Selama menjabat, Ahmad Sultra Rustan telah menambah 20 prodi S1 dan 6 prodi S2 dari hanya 7 prodi S1 dan tidak ada prodi S2.
“Program kami telah berjalan semua (by sistem). Selain itu dibidang sarana dan prasarana, STAIN telah membangun 3 sarana gedung tambahan yaitu, gedung perpustakaan, gedung kuliah terpadu dan gedung kuliah biasa untuk melayani sekira 7000 mahasiswa,” tegasnya. (sps)