PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Bank Rakyat Indonesia (BRI) Parepare menuai kekecewaan warga. Cara pegawai menangani keluhan warga yang merasa dirugikan, dianggap tidak profesional dan kurang sigap.
Masalah bermula saat Udin hendak membeli token via ATM BRI di Lakessi. Saat pembayaran sudah selesai, struk yang berisi nomor token justru tidak keluar dari mesin ATM. “Padahal saldo saya sudah dipotong,” jelasnya kepada PIJAR, Rabu 8 Maret.
Untungnya, Udin mengantongi uang cash sehingga bisa membeli token manual disalah satu counter. Jika tidak terpaksa dia sekeluarga harus rela berlama-lama gelap. “Mungkin BRI kurang perhatian pada mesin ATM-nya. Jadi kertas struk-nya habis dan lupa diisi,” katanya,
Bagian SDM BRI Cabang Parepare, Ria Angreini yang dikonfirmasi sesaat lalu, tidak dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai hal tersebut. Penjelasannya dianggap berbelit-belit untuk urusan struk saja.
Aktivis LSM Sorot Kota Parepare, Andi Asrida, mengatakan BRI seharusnya bersikap profesional dalam menangani keluhan. Apalagi saat awak media ingin menggali informasi, justru memperoleh penjelasan yang sama sekali tidak jelas.
“Siapkan SDM yang lebih profesional dibidangnya. Soal struk itu, pihak BRI bisa saja lupa mengisi kertas struk di ATM. Ini mesti mendapat perhatian,” tandasnya. (con/ris)