PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Andi Bahri salah seorang Dosen IAIN Parepare berhasil mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan melalui program lima ribu doktor. Ia kini telah berhasil menyelesaikan studinya pada program Pasca Sarjana Strata Tiga (S3) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gelarnya kini menjadi Ph.D atau Doctor of Philosphy.
Banyak cerita pengalaman yang berharga dilaluinya. Salah satunya saat berhasil mendapatkan kesempatan mengikuti studi tambahan di Jerman dan Belanda.
“Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan itu. Memang sangat membantu dalam mengembangkan experience (pengalaman) baru terkait dengan pengembangan akademik,” tuturnya sambil mengingat melewati empat musim di luar negeri. Andi Bahri berbagi kisah kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Andi Bahri mengaku banyak tantangan yang dialami selama di negeri orang tersebut. “Tantangan bahasa, financial, jauh dari keluarga. Apalagi di saat awal-awal pengkondisian culture akademik yang baru dengan literatur-literatur berbahasa asing yang terupdate, sangat melelahkan pikiran dan emosi,” ungkap lelaki kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang merupakan anak dari pasangan Andi Mappasoi (ayah) dan Andi Bonewali (ibu).
Namun, Andi Bahri menuturkan sangat penting memiliki moto hidup saat semangat sedang turun (down).
Mottonya, Man Jadda Wajada, No Pain No Gain. Ungkapan dari Bugis seperti PaddisengengE Silallo Tessirapi, juga membatin dalam jiwanya. Selain itu, kata mutiara Arab man lam yadzuq zulla ta’allumi sa’atan, tjarra’an dzulla jahli thula hayatihi yang memiliki arti siapa yang belum merasakan pahit getirnya menuntut ilmu, maka bersiaplah merasakan pahit getirnya kebodohan sepanjang hayat. Juga selalu berada dipikirannya yang membuat dirinya terus berjuang dan siap menghadapi segala tantangan.
Bagi mahasiswa strata satu (S1) yang juga berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Andi Bahri menjelaskan akan pentingnya mempersiapkan berbagai hal terutama kemampuan dalam berbahasa asing khususnya jika ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri.
“Kebutuhan bahasa menjadi hal mutlak. Ada beberapa tips yang bisa meningkatkan bahasa, saat ini berbagai fasilitas seperti kursus online ataupun nonton youtube itu sangat membantu khususnya dengan media digital sekarang,” jelasnya.
Selain itu, Andi Bahri juga menyarankan agar rajin membaca jurnal agar dapat mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian.
“Sekarang untuk ke depannya bagaimana mengembangkan kemampuan ilmiah, kemampuan analisis, mahasiswa tentunya ditopang dengan rujukan-rujukan literatur melalui jurnal. Nah, di Indonesia kan banyak jurnal-jurnal Indonesia, itu sangat membantu adik-adik. Mungkin bisa bagaimana meningkatkan grade kemampuannya, meningkatkan studinya, begitu juga untuk jurnal-jurnal yang berbahasa asing,” urai Andi Bahri yang berkeinginan menjadi professor ini. (*)
Penulis : Hayana
Editor : Alfiansyah Anwar