PAREPARE, PIJARNEWS.COM– IAIN Parepare kembali memiliki lagi doktor, kali ini dalam bidang dirasyah islamiyah. Disertasi berjudul Hadis-Hadis tentang Basic Dakwah (Kajian Dakwah Kultural dan Struktural Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Parepare) berhasil mengantarkan Doktor Muhammad Jufri ke jenjang lebih tinggi dalam meraih gelar akademisi.
Disertasi dalam promosi doktor yang digelar, Sabtu (27/2/2020) via zoom itu menjelaskan, bahwa kualitas dan kehujjahan hadis tentang dakwah dalam pendekatan dakwah kultural dan struktural yang menjadi objek kajian semuanya berkualitas sahih, pemahaman dakwah kultural dan struktural di kalangan NU dan Muhammadiyah pada hakikatnya sama sebagai sebuah pendekatan dakwah, namun berbeda pada objek
dakwah.
Jika dakwah kultural di kalangan NU menyelaraskan dengan amaliyah
sosial budaya masyarakat, sedangkan dakwah kultural di kalangan
Muhammadiyah lebih pada penegasan ajaran Islam yang murni.
Implementasi dakwah kultural dan struktural di kalangan NU dan Muhammadiyah memiliki proses pelaksanaan yang sama yakni dakwah
kultural langsung menyentuh aspek masyarakat, sedangkan dakwah kultural lebih pada kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah. Pendekatan dakwah kultural dan struktural tetap menjadi model utama dalam kegiatan dakwah, hanya materi dakwah yang harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan keadaan sosial masyarakat.
Disertasi menggunakan pendekatan multidisipliner, yaitu pendekatan ilmu hadis,
sosiologis dan teologis normatif dengan mix research.
Mix research yakni, penelitian pustaka dan lapangan yang data dikumpulkan dengan menelusuri hadis-hadis yang berkaitan dengan topik kajian dan digabungkan dengan data
lapangan melalui proses menyadur dan menganalisis informasi yang peneliti
peroleh dari responden dan dititikberatkan pada aspek kualitatif, kemudian mengulas dan menyimpulkannya.
Dr. Muhammad Jufri berhasil memperoleh gelar doktor dengan nilai akumulatif 3,91 walau dengan beberapa kendala yang dihadapi, di antaranya faktor keseriusan menyelesaikan studi, kesibukan dalam pekerjaan, dana dan perencanaan yang matang secara fisik dan psikis. Namun, berkat dukungan istri, keluarga, teman kolega, dan pimpinan hingga dapat memperoleh gelar doktor.
Dr. Muhammad Jufri yang juga Kaprodi Pengembangan Masyarakat Islam memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan ketekunan dan keuletan, bahasa, dana, dukungan keluarga dan lembaga jika ada dan yang utama harus fokus dalam studi.
Selain itu, Muhammad Jufri juga menjelaskan bahwa butuh kemandirian dan menambah potensi secara autodidak di luar ranah pendidikan formal.
Ia juga memotivasi rekan-rekan dosen yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Agar merencanakan dengan matang kesiapannya, legalitas dari pimpinan dalam melanjutkan kuliah. Tidak ada sesuatu yang dapat diraih secara individu, tapi mesti mendapat dukungan, bantuan, dari beberapa pihak,” jelasnya.
“Selaku Thalibul Fakir tentunya gelar bukan persoalan utama kesuksesan, namun yang utama adalah bagaimana kemampuan mengasah potensi secara personal, antar personal, interpersonal dan multiinterpersonal,” harap Muhammad Jufri via WhatsApp.