MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Sulawesi Selatan kini mengunakan teknologi modifikasi cuaca, hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend Suryanto saat diwawancarai usai rapat koordinasi terkait tanggap bencana di Sulsel pada Senin (9/1/2023).
Letjend Suryanto mengungkapkan, selain mengecek kondisi terkini daerah yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrim, pihaknya juga memastikan penggunaan teknologi modifikasi cuaca di Sulsel.
“Selain operasi darat yang tadi saya katakan, untuk Sulsel akan dilaksanakan teknologi modifikasi cuaca,” ungkap Letjend Suryanto.
Ia juga memastikan penggunaan modifikasi cuaca dimulai pertanggal 9 Januari 2023.
Menurutnya teknologi modifikasi cuaca tersebut sangat membantu mengurangi curah hujan yang turun di daerah yang diprediksi hujan lebat.
“Ini terbukti bisa sedikit mengurangi curah hujan yang turun, ini sudah dilakukan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan sekarang di Sulsel,” terangnya.
Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menjelaskan mekanisme pengunaan teknologi modifikasi cuaca dibantu dengan citra satelit maupun citra radar.
Irwan menjelaskan citra satelit maupun radar digunakan untuk memonitor dan mendeteksi pergerakan awan yang mengandung air yang besar
“Jadi mekanismenya gini, kalau teknologi modifikasi cuaca itu kalau kita monitor dari citra satelit, maupun citra radar yang ada kemudian terdeteksi adanya pergerakan awan yang mengandung air yang sangat besar, yah kan,” jelas Irwan.
Lebih lanjut ia mengatakan pergerakan awan yang terpantau radar maupun satelit kemudian awan ditaburi garam.
“Nah, Kita kan bisa hitung, awan ini ketebalannya berapa, kandungan airnya berapa, kemudian kecepatan berapa,” imbuhnya.
Selain itu ia mengungkapkan tujuh hari sebelum hujan, awan sudah ditaburi garam. “Jadi sebelum sampai ke Makassar kita taburi garam, jadi hujannya turun di laut,” jelasnya.
Ia juga mengaku pihaknya akan meminta bantuan TNI Angkatan Udara untuk menaburi garam mengunakan pesawat.
“Kita minta bantuan dari TNI AU untuk menabur garam itu, karena pakai pesawat,” tuturnya.
Ia juga menerangkan alat yang digunakan untuk modifikasi cuaca di Sulsel sudah lengkap dan komplit. “Makanya kita bisa memberikan info yang detail,” tutupnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin