- Ket: pengeboran sumur dalam (foto: ilustrasi)
PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sumur warga kering. Hal ini diduga disebabkan karena pengeboran sumur dalam yang dilakukan Pemkot Parepare.
Salah seorang warga yang enggan ditulis namanya, menyampaikan hal tersebut kepada PIJAR, beberapa waktu lalu. “Sejak pengeboran sumur dalam, sumur kami jadi kering. Untungnya sekarang sudah mulai turun hujan,” kata warga Bacukiki tersebut.
Hal itu turut dibenarkan oleh pegiat lingkungan Amri Kalbu. Dirinya sudah beberapa kali mendapat penyampaian dari warga setempat. “Kita sudah berkali-kali ingatkan, jangan hanya mengeksploitasi air. Pikirkan dampaknya kepada warga sekitar sumber air itu,” kritiknya.
Sebelumnya, PUPR membangun 6 titik sumur dalam pada 2017 ini. Sumber air itu ditarget bisa menghasilkan 20 liter air bersih perdetik, dengan menghabiskan anggaran Rp14,3 miliar.
Enam titik sumur itu ditempatkan di Jalan Jenderal Muhammad Yusuf, Jalan Jend Muh Yusuf, Jalan Gelora Mandiri belakang Stadion Gelora Mandiri, Jalan Bambu Runcing, Jalan Laupe, dan Jalan Kebun Sayur, Takkalao.
Proyek serupa dilaksanakan pada 2015 lalu yang menelan Rp4 miliar, dan tahun 2016 dilakukan penambahan sebanyak enam titik dengan anggaran Rp9 miliar. Namun alih-alih menjadi solusi masalah air yang tiap tahun terjadi, pengeboran sumur dalam itu justru menuai masalah baru dengan membuat kering sumur warga. (mul/ris)