PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Masa pendemi covid-19 mengharuskan para pelajar mengikuti proses belajar mengajar dirumah dengan cara online, praktis para pelajar tersebut harus membeli paket data atau kuota internet.
Seperti Andi Muhammad Akmal (18 tahun), pelajar kelas dua, jurusan teknik komputer dan jaringan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Parepare, Sulawesi selatan.
Di tengah pandemi virus covid-19, Akmal menjual ikan cupang di depan rumahnya di jalan Syamsul Bahri, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.
Siapa sangka, hobinya memelihara ikan cupang sejak 6 bulan lalu itu justru kini membantunya meringankan beban orang tuanya.
Akmal mengaku, awalnya membeli ikan cupang hanya untuk memenuhi hobi dan tidak di jual, namun karena di masa pandemi, Akmal kebanyakan tinggal di rumah, akhirnya anak sulung dari tiga bersaudara ini mengembangkan hobi tersebut. Tak berapa lama, ternyata banyak warga berminat membeli. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dari hasil penjualan ikan cupang itu, Akmal pergunakan sebagian untuk membeli kuota internet, sebagian lainnya untuk membeli kebutuhan sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Kini Akmal tak risau dan enjoy untuk mengikuti belajar online.
“Modal awalnya tidak banyak, karena saya pelihara sepasang, saya beli dari jawa lewat online. Ternyata berkembang biak sampai ratusan ekor, dan banyak juga yang suka, akhirnya di jual,” ujar Akmal.
Harga ikan cupang Milik Akmal ini bervariasi antara Rp. 10 ribu hingga Rp.50 ribu rupiah per ekor. Jenis ikan cupangnya juga beragam, seperti jenis half moon, crowntail, plakat, double tail, hingga boy galaxy, dan harganya pun tidak sampai ratusan ribu rupiah.
“Ikan cupang jenis half moon yang paling banyak diminati, harganya antara Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per ekor, tergantung jenis dan ukurannya,” ungkap anak pasangan Andi Surya dengan Asmi Ambo ini.
Pemeliharaan ikan cupang, kata Akmal tidaklah susah, pakannya pun tak perlu dibeli, sebab hanya mencari jentik nyamuk. Akmal juga menilai ada pemahaman keliru di tengah masyarakat mengenai ikan cupang, menurutnya, ikan cupang bukanlah ikan aduan, melainkan ikan hias, sehingga sayang jika harus di adu.
Akmal bersyukur, dari hasil penjualan ikan cupangnya ini, ia kini bisa memenuhi kebutuhan pendidikannya. Seperti membeli buku dan kuota internet, karena saat ini pembelajaran dilakukan dari rumah secara online, meski demikian, Akmal berharap masa pandemi ini berlalu sehingga ia bisa kembali belajar di sekolah.
“kalau untuk usaha, harapannya semoga ada bantuan modal sekira tiga juta rupiah. Modal usaha tanpa agunan dan bunga,” pungkasnya.