PAREPARE, PIJARNEWS.COM- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri di Desa Baba Binanga, Kec. Duampanua, Kab. Pinrang.
Perbedaan KKN Mandiri dengan Reguler yakni pada pola pelaksanaan. KKN Reguler menggunakan sistem aplikasi guna membagi lokasi dan teman-teman mereka. Sedangkan KKN mandiri peserta KKN sendiri yang menentukan teman dan lokasinya. Sementara pelaksanaan KKN mandiri dilakukan 45 hari atau kurang lebih 1,5 bulan.
Ali Rusdi selaku ketua LP2M mengatakan bahwa, KKN Mandiri dilakukan kepada mahasiswa yang tidak ikut dalam KKN Reguler. KKN Mandiri itu sendiri dimana kelompok dan lokasi dipilih langsung oleh peserta KKN dengan jumlah Tim maksimal 15 orang tiap Kelompok dan Telah mengikuti persyaratan yang telah diberikan.
” Pelaksanaan KKN Mandiri itu sendiri sesungguhnya untuk mengakomodir mahasiswa yang tidak ikut KKN Reguler. Pelaksanaan KKN Mandiri tidak memiliki target tetapi mahasiswa itu sendiri yang mendesain dengan mencari teman kelompok, kegiatan dan lokasinya sendiri,” ucapnya.
KKN Mandiri ini tidak memiliki target, namun sebelum Mahasiswa diantar ke lokasi KKN. Terlebih dahulu melakukan assessment atau melakukan penilaian bahwa apakah lokasi yang ditunjuk itu layak atau tidak, apakah lokasi itu pas atau tidak.
Ali Rusdi juga berharap kepada mahasiswa yang telah dilepaskan dalam KKN Mandiri dapat memberikan hasil yang maksimal dengan persiapan yang lebih dibanding Reguler.
“Kita berharap bahwa hasilnya lebih maksimal daripada KKN Reguler, mengapa karena mereka sejak awal sudah memilih anggota sendiri, memilih program sendiri bahkan mereka memilih lokasi sendiri, sehingga hasil yang kami harapkan betul-betul mahasiswa itu punya persiapan lebih dibanding reguler,” harapnya
Herul, peserta KKN Mandiri yang dikonfirmasi, Senin (22/01/2024) mengatakan KKN Mandiri dimulai sejak 18 Januari 2024 dan selesai awal Maret mendatang.
Herul juga mengungkapkan alasan memilih desa Baba Binanga karena ingin turut serta melakukan penanganan dan pembenahan.
“Kami memilih desa/dusun tersebut karena melihat tiga poin penting yang membutuhkan penanganan untuk dibenahi.Pertama sistem pendidikan yang kurang memadai. Dua SDM yang kurang mumpuni dan ketiga tempat pembuangan sampah juga menjadi perhatian,” ucapnya
Herul juga menambahkan selama KKN Mandiri di desa Baba Binanga, mereka memiliki 8 program kerja diantaranya Abdi pendidikan, Bimbingan BTQ, Membuat rumah qalam, Bakti sosial, Pengajian rutin,
Seminar dan pelatihan pemberdayaan SDA, Festival anak Soleh se-kacamatan Duampanua, Penataan dusun.
Reporter: Nurfadila Laupa