PINRANG, PIJARNEWS.COM — Di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ternyata ada Akses jalan yang tidak hanya ekstrem, namun bisa disebut super ekstrem. Itu karena akses jalan untuk menuju Desa Atulieer Cina tersebut harus menaiki anak tangga dengan merayap dinding tebing.
Tangga itu disebut Tangga Kaluppio yang sekaligus akses penghubung dua dusun yakni Dusun Salu Baka yang terletak di Kecamatan Batulappa dan Dusun Lom’ba di Kecamatan Lembang. Tangga tersebut berada di dinding tebing setinggi 150 meter dengan kemiringan 90 derajat.
Sampai sekarang, akses jalan tangga itu masih digunakan warga sekitar, mengingat menjadi akses pintas di banding akses lain yang harus memutar jauh dan butuh waktu lama.
Setelah PIJARNEWS.COM berada di Dusun Salu Baka untuk menuju Dusun Lom’ba akses di mulai dengan mendaki kaki tebing dengan kecuraman 45 derajat dengan vegetasi hutan.
Setelah melewati kaki tebing, tahap pertama akan menemui dinding tebing kemiringan 75 derajat dengan tinggi 10 meter, dimana dinding tebing hanya di lengkapi tali dari plastik bekas pembungkus kabel yang diikat di pohon.
Untuk menjaga keseimbangan bagi pengguna jalan, dinding tebing di pahat berlubang, cukup untuk ukuran pegangan dan pijakan. Ada dua akses tebing yang serupa dengan ketinggian bervariasi. Setelah itu akan dijumpai anak tangga ukuran 15 meter dengan kemiringan 75 derajat hingga 80 derajat.
Mendekati puncak, kondisi tangga lebih ekstrem dengan kemiringan 90 derajat berada di ketinggian 150 meter. Tangga hanya ditopang potongan kayu kemudian diikat kawat labram agar tangga tidak goyang.
Dua tangga dengan tinggi 15 meter hingga 20 meter digunakan menuju puncak. Butuh konsentrasi tinggi jika ingin menapaknya, pasalnya tidak ada pengaman. Warga hanya bisa memegang tangga. Sedangkan lebar tangga hanya 30 cm.
Namun, setelah tiba di puncak terdapat suguhan panorama alam indah, biasa digunakan warga untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Dusun Lom’ba.
Jika tidak biasa dengan ketinggian, sebaiknya jangan mencoba melalui akses jalan tangga Kaluppio. Kalau pun terpaksa, sebaiknya anda ditemani orang profesional atau yang pengalaman melintasi tangga tersebut.
Meski warga sekitar melalui akses jalan tangga tersebut tanpa pengaman, namun mereka sudah terbiasa. Bahkan tak jarang membawa beban hasil kebun, naik turun tangga. Itu nyaris dilakukan setiap hari.
Reporter : Fauzan Mahmud