MAJENE, PIJARNEWS.COM — Pasca berakhirnya masa perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana di Kabupaten Majene 29 Januari hingga 4 Februari 2021, personil TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kebencanaan di Mejene resmi ditarik oleh pemerintah, Kamis (4/2/2021).
Penarikan personil dilakukan di Halaman Pendopo Rujab Bupati Majene. Apel penarikan dihadiri oleh Bupati Majene Lukman, Wakapolres Majene Kompol Jufri, Kapten Inf. Ardam Nyampa, Kabag ops AKP. Ujang Saputra, Kasat Intel Iptu. H. Mustafa, Kasat Sabara. AKP. Tamrin Nur, KBO serta Tagana Dinsos Majene.
Bupati Majene Lukman mengatakan, tiga minggu adalah waktu yang tidak singkat, tetapi di lapangan para aparat TNI-Polri telah mendedikasikan dirinya, sehingga sehari pasca bencana di bawah Komando Dandim 1401 Majene telah memperlihatkan prestasi kerja yang luar biasa. Olehnya itu, selaku Pemerintah Kabupaten Majene menyampaikan ucapan terimakasih kepada personil.
“Apa yang telah dilakukan merupakan gerakan kemanusiaan, yang Insyaa Allah akan menjadi ladang pahala bagi kita semua,” ujar Lukman
Lukman mengungkapkan, pasca gempa yang menimpa Kabupaten Majene, banyak risiko yang harus dihadapi dalam tugas. Semua program pemerintah terlaksana dengan baik, mulai dari penyaluran logistik, kesehatan, pembukaan akses jalan, evakuasi korban, hingga pembersihan lingkungan.
“Ini bukan akhir dari semua, karena yang namanya bencana gempa kita tidak tau kapan datangnya. Hari ini diserahkan kepada kami, tetapi kegiatan berikut kami tidak bisa apa-apa tanpa dukungan kekuatan dari pihak TNI – Polri,” ungkapnya.
Terakhir, Lukman menyampaikan, tugas selanjutnya selama dua bulan masa transisi, itu merupakan tanggung jawab bersama, dan setiap saat tetap membutuhkan dukungan dari TNI-Polri.
“Meski Komando Satgas Bencana telah diambil alih, pemerintah berharap TNI-Polri tetap mendukung penanganan gempa di Majene,” pintanya.
Reporter: Misbah Sabaruddin