PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Undangan terhadap keluarga besar Andi Abdullah Bau Massepe, pada upacara kemerdekaan di Parepare, ditanggapi bijak oleh putri bungsunya, Hj Fatimah Bau Massepe. Menurutnya, soal undangan tersebut tidak mesti jadi polemik.
“Mau diundang atau tidak, itu kebijakan pemerintah. Kita diundang alhamdulillah, tidak diundang juga tidak apa-apa. Apalagi selama ini keluarga Bau Massepe punya hubungan cukup baik dengan Taufan Pawe,” ujar Fatimah Bau Massepe, Kamis 17/8.
Dia berharap, momentum kemerdekaan Indonesia menjadi saat yang tepat dalam mendorong persatuan. Apalagi, semangat Bau Massepe dalam memperjuangkan negara ini adalah juga semangat persatuan.
“Bahwa ada keluarga yang tidak diundang, saya kira tidak perlu ditanggapi. Nantilah masyarakat yang menilai,” tegasnya.
Fatimah sendiri adalah anak terakhir atau ketujuh, sekaligus putri paling bungsu dari AA Bau Massepe, dari pernikahnnya pada tahun 1933, dengan Andi Bau Soji Datu Kanjenne.
AA Bau Massepe adalah salah satu pahlawan nasional dalam sejarah Sulawesi Selatan. Idealnya, setiap tahun dalam upacara kemerdekaan, perwakilan keluarga pahlawan selalu diundang dan mendapat tempat terhormat, demi menunjukkan penghargaan tinggi terhadap jasa-jasa pahlawan. (*)