PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Aliya Studio Art berhasil memukau penonton pada acara lomba tari kreasi di event Tapadallaoki Parepare Festival (TP Fest) di Lapangan Andi Makkasau, Selasa (25/02/2020) malam.
Menampilkan tari kreasi dengan tema Tari Mallipa, menceritakan tentang edukasi anak untuk berkreasi menggunakan sarung. Dari tujuh personel penari, ada yang paling menarik perhatian penonton, yakni anak kecil bernama Faiqa Aliya Amalia.
Diawal penampilan, Faiqa Aliya Amalia masuk dipikul empat orang rekannya menggunakan Wala Suji (Anyaman Bambu persegi) yang sering digunakan masyarakat suku bugis dalam upacara adat. Kelincahannya dalam menari menjadi sorotan penonton.
“Dia yang paling kecil, tapi dia yang paling lincah. Imut-imut kelihatannya. Cantik juga anaknya, jadi dia yang selalu saya perhatikan” ujar Nurasisah, salah seorang pengunjung.
Pembina Aliya Studio Art, Mardiah menjelaskan, penampilan timnya itu mereka telah persiapkan sekira 1 minggu lamanya. Mulai dari aksesoris, hingga pola gerakan dan komposisi tari, mereka gagas sendiri.
“Karena diantara teman-temannya dia yang paling kecil, jadi posisi Aliya, sebagai center atau pusat komposisi tari. Alhamdulillah, dia bisa menyelesaikan tariannya,” jelas Mardiah, yang juga ibu dari Aliya.
Meski baru berusia 9 tahun, siswa kelas 3 di SD 3 Parepare itu, ternyata telah menorehkan cukup banyak prestasi. Baik dikanca regional, maupun nasional. Sebut saja, Aliya pernah menjadi runner-up di event Top Model Indonesia Cilik pada 2016 lalu di Balai Sarbini, Jakarta.
Anak kedua pasangan Suyuti dan Mardiah itu, juga pernah menjuarai event-event lainnya. Diantaranya, juara dua Putri Femme tingkat umur 9-14 tahun dan juara dua putri cilik pariwisata di Makassar.
Meski begitu, orang tua Aliya tak lupa untuk mengajarkan pendidikan agama pada anaknya.
“Kami sebagai orang tua juga selalu membimbing Aliya untuk belajar agama. Utamanya mengaji. Jadi tidak hanya jiwa seninya yang kita kembangkan, tapi religiusnya juga harus diutamakan,” tutup Mardiah.
Reporter : Mulyadi Ma’ruf