MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Wahyu Maulid Adha (44) akhirnya meraih gelar pendidikan Strata Tiga (S3). Gelar tersebut diraih pria kelahiran Parepare ini usai sidang promosi doktor di program studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Hasanuddin (PPs Unhas) Makassar di Aula Unhas, Kamis 17 Januari 2019 lalu.
Dosen Fakultas Ekonomi Unsulbar, Wahyu Maulid Adha tersebut mempertahankan Disertasinya dengan predikat ‘Sangat Memuaskan’. Judul disertasinya yakni Pengaruh Standarisasi Produk, Infrastruktur dan Integritas Rantai Pasok Terhadap Kinerja dan Daya Saing Pedagang Kakao di Provinsi Sulawesi Barat.
Disertasi tersebut dipertahankan dihadapan para penguji. Diantaranya, Prof Dr Muhammad Asdar, Prof Dr Otto Randa Payangan, Prof Dr Nurdin Brasit, Prof Dr Abd Rahman Kadir. Serta promotor Prof Dr Muhammad Yunus Zain, co promotor Dr Muhammad Ismail P, Dr Ria Mardiana serta penguji eksternal Dr Romansyah Sahabuddin.
Dalam penelitiannya, Wahyu Maulid Adha membahas soal pengaruh dalam meningkatkan daya saing kakao di Provinsi Sulawesi Barat adalah infrastruktur.
Perkembangan infrastruktur dalam menunjang perdagangan kakao baru terbatas pada infrastruktur jalan dan jaringan telekomunikasi, infrastruktur bandara dan pelabuhan bongkar muat belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha kakao disebabkan belum adanya fasilitas bongkar muat.
“Rata rata pedagang kakao di Sulbar untuk perdagangan lintas provinsi hanya mengandalkan jalur darat dan sebagian besar produksi kakao terdeliver ke Kota Makassar dan Kota Palu, Provinsi Sulteng,” terang mantan Kepala Biro Harian Fajar Polman ini.
Permasalahan lainnya, lanjut Wahyu, sebagai penentu daya saing di Sulbar adalah integrasi antara pemasok maupun pedagang. Masing masing pelaku rantai pasok cenderung berjalan sendiri sendiri.
Aktivitas rantai pasok kakao tidak terintegrasi, industri pengolahan berdiri sendiri dengan menggantungkan kebutuhan pasokan dari usaha perkebunan rakyat yang dilakukan secara terpisah pisah dan banyak diantaranya dilakukan oleh petani dengan luas lahan yang terbatas dan sistem yang tradisional.
Selanjutnya…