PAREPARE, PIJARNEWS.COM –– Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir. Muswil tersebut berlangsung, di Auditorium BJ. Habibie, Komplek Rujab Wali Kota Parepare, Jl Ahmad Yani, Ahad (27/11/2022).
Muswil berlangsung cepat hanya sekira 3 jam, dan Prof. Dr. H. Arismunandar, M. Pd. kembali terpilih memimpin ICMI Orwil Sulsel untuk periode kedua.
Diperiode keduanya terpilih, Prof. Arismunandar akan melipatgandakan program-program prioritas dalam rangka penguatan potensi SDM dan daerah di Sulsel juga kolaborasi dengan semua stekholder itu menjadi syarat penting ke depan.
“Misalnya dengan Perguruan Tinggi yang menghasilkan banyak riset-riset. Di bidang ketahanan pangan, itu akan kita coba kembangkan ke daerah-daerah. Riset-riset tentang sagu dan padi menarik sekali, dan menjadi tantangan ICMI ke depan untuk mendorong inovasi-inovasi daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional kita,” jelas Mantan Rektor UNM Makassar periode 2012-2016 itu.
Prof. Arismunandar mengatakan, untuk Udang Windu yang direkomendasikan Ilham Akbar Habibie perlu direvitalisasi lagi.
“Termasuk juga dengan perikanan darat, yang sekarang ini tidak banyak dilirik, karena kita terlalu asyik dengan perikanan laut. Padahal itu, potensi pasar dan ekspornya besar sekali, itu di bidang pangan,” ujarnya.
Bidang pendidikan lanjutnya akan dilakukan pengembangan sekolah model ICMI yang menggabungkan antara IPTEK dan Imtaq sebagaimana yang dianjurkan Ilham Habibie.
“Menyatukan IPTEK dan Imtaq, embrio perkembangan ini juga sudah ada sebelumnya, melalui MAN Insan Cendekia. Dan itu kita akan tiru melalui model sistem Boarding School atau berasrama,” ujarnya.
Bidang ekonomi syariah, ICMI Sulsel akan terus dorong. Pertama, kata dia, sosialisasi pemahaman agar masyarakat secara perlahan beralih ke sistem ekonomi syariah.
Kedua, membangun kelembagaan melalui koperasi, sebab koperasi memiliki sedikit keleluasaan.
“Tidak perlu memiliki syarat-syarat yang terlalu besar, tapi bisa langsung menyentuh akar rumput (koperasi syariah), dan itu kita sudah punya model, sisa dikembangkan lagi di setiap daerah, komunitas, kelompok dan orsat bisa kita bentuk dalam skala kecil dan itu bisa menyebar untuk membantu mendukung pengembangan ekonomi masyarakat,” bebernya.
Keempat, tambahnya, ICMI harus bisa bergerak dia media. Baik itu dalam rangka, mensosialisasikan program, maupun pengembangan media sebagai suatu basis nyawa kehidupan organisasi.
“Artinya media bukan hanya sumber memberitakan kegiatan, tapi juga itu nanti bisa menghasilkan sumber-sumber keuangan dan ikut membantu pembiayaan organisasi kita,” jelasnya.
Sebab, kata dia, media digital sekarang memiliki potensi besar untuk penghasilan. Misalnya, membuat podcast, menghasilkan YouTuber-youtuber.
“Itu semua bagian penting, kita punya modal cendekiawan, sisa kita gilir untuk diundang di podcast, kita coba kembangkan dan InsyaAllah kita kawal dengan baik dalam kepengurusan ICMI 5 tahun ke depan,” ungkapnya.
Prof. Arismunandar juga mengatakan ICMI akan melakukan pelantikan pada awal Januari 2023, sekaligus dirangkaikan dengan Raker. “Waktunya kita belum tentukan, tapi biasanya pak Gubernur selalu minta kalau bisa dilakukan di Makassar,” tutup Prof. Aris. (why)