PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Tim pemenangan Faisal Andi Sapada- Asriady Samad (FAS) masih terus berupaya mengungkap kejanggalan demi kejanggalan pada Pilwalkot Parepare. Di Bacukiki Barat, setidaknya ada sejumlah kejadian di enam TPS yang diduga menjadi modus kecurangan.
Diantaranya, surat daftar pemilih tambahan tidak dimasukkan di kotak suara. Hal itu terjadi di TPS 4 dan 6 di Kelurahan Bumi Harapan.
“Daftar pemilih tambahan bisa saja dimainkan oknum tertentu. Kenapa tidak dimasukkan dalam kotak?” terka Penanggungjawab Rekap Kecamatan FAS, Rudy Nadjamuddin, Minggu 1 Juli 2018.
Selanjutnya, beberapa kunci gembok kotak suara, ternyata bisa digunakan untuk membuka gembok kotak lainnya. Hal itu ditemukan di TPS 8 dan TPS 17 Kelurahan LumpuE. Di TPS 10 dan 11, kunci kotak suara bisa dibuka dengan menukar kunci keduanya.
“Bayangkan apa yang bisa dilakukan jika gembok kotak suara bisa dibuka dengan sembarang kunci? Apalagi ada temuan gembok tak berstiker resmi KPU,” beber aktivis antikorupsi itu.
“Rangkaian kejadian itu, ditambah kejadian serupa yang tak tercatat di berita acara akibat lengahnya saksi, merupakan modus kecurangan terstruktur sistematis dan masif. Kita sedang berupaya menelusurinya. Yang jelas, ini sangat merugikan suara FAS,” tandas Rudy.
Sebelumnya, ratusan pendukung FAS menggelar aksi damai di depan kantor KPU Parepare. Mereka memprotes rentetan kejanggalan penghitungan suara mulai dari tingkat TPS, kelurahan, hingga di tingkat kecamatan.
Sejumlah pendukung FAS mengaku tak mendapat form C6, dipersulit saat hendak mencoblos dengan dimintai KK yang sejatinya bukan syarat, hingga diarahkan ke TPS lain dengan alasan surat suara tambahan sudah habis.
Tim FAS juga mendapati puluhan kotak suara dengan segel rusak, kunci menggantung digembok, segel diganti dengan segel tidak resmi. Hingga kotak suara juga didapati diantar pada dini hari. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna