MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Pengembangan pesawat ultralight buatan Haerul terus dilakukan di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unhas. Mengingat Universitas Hasanuddin (Unhas) yang turut membantu melakukan pengembangkan pesawat.
Kini pesawat buatan montir lulusan SD asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut pengembangannya Pengembangan telah mencapai 80 persen.
Metua tim Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) Unhas Prof Nasaruddin mengungkapkan, pengerjaan pesawat dimulai pada 2020. Unhas sebagai salah satu Universitas turut membantu melakukan pengembangan karena pesawat Haerul dinilai potensial tapi belum memenuhi standar.
“Kita lihat pesawat ini tidak standar dan sulit mendapat izin pengembangannya karena pesawat untuk terbang kan banyak harus mendapatkan sertifikasi dan lain-lain. Nah, kemudian waktu viral banyak pihak yang mau membantu, termasuk perguruan tinggi,” kata Nasaruddin, seperti dikutip dari detik.com, Rabu (5/1/2022).
Tim menargetkan pengembangan pesawat itu dapat rampung 100 persen dan diuji terbang tahun ini.
“Kondisinya saat ini sudah 80% tinggal mau diuji coba semua, uji coba UNY uji coba eksmentasinya, kontrolnya. Jadi insyaallah mudah-mudahan tahun ini terbang,” ungkapnya. (MT/detik.com)