PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Muhammad Ikram, bayi yang sudah berumur 6 bulan ini beratnya hanya sekira 3 kg. Padahal, bulan sebelumnya berat Ikram mencapai 6 kg.
Ditengarai, tempat tinggal yang tidak layak dan kemiskinan yang mendera keluarganya, membuat Ikram tidak mendapat gizi cukup.
Ikram, tinggal digubuk di Jalan Bukit Harapan No.14, Soreang bersama ibunya, Wiwi, seorang honorer di Pemkot Parepare, dan neneknya, Sumintarti (51). Ikram adalah bungsu dari 4 bersaudara.
Gubuk itu didirikan ditanah milik orang, dengan kayu seadanya. Lantainya dari kardus, atapnya pakai tenda bekas. Jangan tanya ketika hujan. Mereka bersama bayi malang itu harus bertahan kedinginan. Lantainya basah dan atapnya bocor.
“Beginilah kondisinya pak, memang kita tidak punya apa-apa,” kata Sumintarti.
Nenek itulah yang merawat Ikram saat Wiwi bekerja. Dia tidak tau pasti mengapa cucunya itu mengalami penurunan berat badan yang amat drastis. “Sehari-hari kami makan apa adanya saja. Tergantung penghasilan saya juga dari jualan di pelabuhan,” tuturnya.
Saat PIJAR datang, Ikram lalu diantar ke Puskesmas Cempae untuk mendapat perawatan.
Nenek Sumintarti bercerita, dia memiliki rumah dari bantuan pemerintah pada tahun 1982, namum karena tanah yang ia tempati dulu juga bermasalah, akhirnya rumahnya digusur. Sejak saat itu, ia terpaksa berpindah dari rumah kerumah tetangga.
Kondisinya telah ia laporkan kepada RT dan RW-nya. Dia hanya berharap bisa dibantu persoalan tempat tinggal yang lebih layak. Bukan untuk dirinya, tetapi demi bayi itu, agar tumbuh sehat sebagaimana bayi lain. “Asal ada ditempati dulu bersama anak-anak,” harapnya.
Bagi dermawan yang tergerak hatinya, jika ada sisa rejeki bisa mengunjungi langsung Nenek Sumintarti dan Ikram di alamat tersebut diatas. Bisa juga menyalurkan bantuan via PIJAR, dengan menghubungi 085343747733 (Ibrah) 081241406013 (Haris), atau diantar langsung oleh kru PIJAR ke lokasi gubuk. (mul/ris)