OPINI — Saat ini masyarakat banyak dibuat resah dengan berbagai berita dan informasi palsu yang beredar. Baik di dunia maya maupun yang beredar di masyarakat. Atau lebih dikenal dengan “Hoax”.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Pelatihan Anti Hoax (Komunikasi Antar Pribadi) yang digelar di Jakarta, pada (7 s/d 11/8/2023).
Hoax ini dikirim atau dimunculkan di tengah-tengan masyarakat oleh oknum-oknum tertentu dengan berbagai kepentingan yang tidak bertanggung jawab.
Tentunya, berita palsu ini dibuat dan ditata sedemikian rupa dengan kata-kata dan visualisasi yang menarik, terkadang disertakan fakta dan data yang sebenarnya berisi kebohongan atau tidak benar. Tujuannya agar pendengar dan yang membacanya dapat termakan tipuan hoax. Dan lebih parah lagi jika yang mendapatkan hoax tersebut turut menyebarkannya.
Mengapa berita hoax kadang lebih mudah kita percaya? Alasannya karena hoax menyerang perasaan/emosi seseorang. Emosi kita bisa berupa senang atau takut yang berlebihan, telalu khawatir, sehingga kita tidak dapat berpikir yang pada akhirnya kita terperdaya dengan berita tersebut.
Apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari dampak hoax tersebut, atau bagaimana cara kita melepaskan diri dari serangan perasaan dan emosi akibat pengaruh hoax? Berikut beberapa tipsnya;
1. Tunda reaksi. Jika mendengar berita atau mendapatkan telepon dari seseorang yang menyampaikan hoax, maka sebaiknya setelah mendengarkan berita tersebut ada baiknya kita tidak langsung memberikan respon dan bereaksi terhadap berita tersebut.
2. Karena hoax ini menyerang perasaan dan emosi kita, maka yang harus dilakukan setelah menunda reaksi adalah pikirkan. Misalnya, kenapa ya saya jadi sangat takut setelah mendengar berita ini, kenapa saya terlalu gembira. Karena hoax akan memberikan berita-berita yang lebay atau berlebihan.
3. Berpikir tindakan apa yang perlu diambil jika kita telah berhasil menamai perasaan yang dialami, misalnya menjadi lebih takut. Kita harus berpikir tindakan apa yang sewajarnya dan sebaiknya kita lakukan terhadap berita tersebut. Bisa berupa mencari informasi dari tempat lain atau menghubungi sumber informasi yang lebih bisa dipercaya.
4. Berhenti di Kita.
Tips yang paling penting agar hoax ini tidak lagi menyebar ke masyarakat, usahakan hoax ini berhenti di kita, dengan tidak lagi menceritakan atau memberi tahu kepada orang lain. Atau tidak lagi share berita tersebut ke media online kita seperti facebook, Instagram, twiter dan media lainnya. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka masyarakat dapat terhindar dari hoax. Terutama pada era keterbukaan informasi saat ini. (*)
Penulis : Kasman Makkasau (Penanggung jawab Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Parepare)