MAROS, PIJARNEWS.COM — PKB Maros menolak keras kebijakan sekolah delapan jam, lima hari atau Full Day School (FDS) di Maros. Ketua DPC PKB Maros, Havid, S. Pasha, menyatakan penolakan itu setelah mendengar masukan dari tokoh masyarakat, pesantren, warga nahdliyin dan kader PKB.
“PKB menolak FDS, karena ini hal prinsip bagi masyarakat dan warga nahdliyin,” kata anggota DPRD Maros ini, dalam rilis yang diterima PIJAR, Rabu 9/8.
FDS, menurutnya berpotensi merusak eksistensi madrasah, dan tidak sesuai dengan model dan karakter pendidikan yang sudah membumi di Indonesia.
Madrasah sendiri adalah instansi pendidikan warisan beberapa tokoh dan ulama bangsa. Beberapa ulama serta orang-orang menyatu membuat instansi pendidikan untuk mengajarkan pendidikan agama, karakter serta ciri-khas pada warganya.
”Inspirasi FDS ini tidak cocok, negara ini kuat karena dibangun oleh tokoh dan ulama yang lahir dari madrasah,” imbuhnya.
PKB Maros akan segera menghadap Bupati Maros untuk menyampaikan penolakan tersebut. Penolakan FDS ini juga menjadi kebijakan PKB secara nasional. (rls/ris)