MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Komite Rakyat Demokratik (Komrad) diwarnai Aksi saling dorong dengan Polisi. Unjuk rasa dilakukan di depan gerbang BTP, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jum’at (8/9/2023).
Koordinator Lapangan Komrad Muhammad Nur Asad mengatakan, tuntutan yang dibawa adalah pendidikan gratis dan stop deskrimimasi Anak Jalanan (Anjal). Dia menilai anak jalanan terbentuk dari orang-orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
“Yang paling penting itu gratiskan setiap pendidikan yang ada di Indonesia, karena anak jalanan terbentuk dari orang-orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” katanya,
Ketegangan sempat terjadi lantaran pihak kepolisian dan massa saling dorong. Kejadian itu sempat membuat kemacetan panjang dari kedua arah, alasan itu juga yang membuat pihak kepolisian dan massa saling dorong.
“Pendidikan merupakan hal dasar yang wajib diperhatikan oleh negara jika kita menginginkan kemajuan dan kesejahteraan. Janji kemerdekaan di bidang pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi realitasnya 78 tahun negara merdeka semua itu tak kunjung tertunaikan,” tulis dalam isi tuntutannya.
Selain menuntut pemerintah pendidikan gratis, massa juga meminta untuk stop deskrimimasi anak jalanan.
“Jika kita merujuk pada konvensi tentang hak-hak anak PBB pada tanggal 20 November 1989 pada pasal 2 poin 2 berisi negara-negara harus menjamin bahwa anak dilindungi dari semua bentuk deskrimimasi atau hukuman dasar-dasar status/aktivitas,” lanjutnya.
“Setiap anak memiliki hak yang sama, begitu juga anak-anak di jalanan,” tambahnya.
Reporter : Wahyuddin