MAKASSAR, PIJARNEWS. COM — Dalam rangka memassifkan dakwah melalui media pertelevisian, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menggelar Pelatihan Produksi Siaran Televisi Muhammadiyah se Indonesia Timur. Kegiatan tersebut digelar Jumat-Ahad, (29 – 31/3/2019) di Aula Gedung Rusunawa A Unismuh Makassar.
Hadi Saputar, Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sulsel mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk inisiatif dari PWM Sulawesi Selatan untuk membantu eksistensi TV Muhammadiyah. Ini penting, lanjut Hadi, agar TV Muhammadiyah lebih massif di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Setelah berkordinasi dengan Pimpinan Pusat, sambung Hadi, inisiatif tersebut direpon positif bahkan diminta untuk mengundang daerah dari kawasan Timur Indonesia dengan harapan agar massifikasi kontributor TV secara kuantitas semakin meningkat.
“Untuk merespon hal itu maka kami ubah skop kegiatan ini menjadi level kegiatan se Indonesia Timur,” terang Hadi.
Ia juga menyampaikan bahwa TV Muhammadiyah sebenarnya masih membutuhkan partisipasi dari PWM, PDM maupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Karena ini bukan sepenuhnya murni TV komersial tapi ini TV yang berorientasi Dakwah,” jelasnya.
Untuk memperkaya konten, terang Hadi, maka diperlukan tenaga kontributor dari PWM, PDM maupun PTM untuk mewujudkan visi dari TVMU yakni menjadi TV Muslim terbesar di Indonesia.
Dr KH Mustari Bosra, MA selaku Wakil Ketua PWM Sulsel yang membuka kegiatan tersebut mengakui bahwa akhir-akhir ini terutama sejak setelah reformasi kalah bersaing dengan komunitas atau organisasi Islam lainnya, namun visi TVMU menjadi TV Muslim terbesar di Indonesia.
“Memang akhir-akhir ini kita rasakan terutama setelah reformasi kita sesama umat islam saja kalah bersaing dengan komunitas-komunitas lain yang boleh jadi mereka lebih dari kita, namun visi kita adalah menjadi TV Muslim terbesar di Indonesia,” ungkap Mustari Bosra.
Ia juga menyampaikan bahwa hal tersebut disebabkan karena tentunya kita selektif dalam melakukan pengiklanan karena orientasi kita adalah dakwah. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor: Alfiansyah