PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare menjadi tuan rumah pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Keuangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Sulawesi. Bimtek ini pertama kalinya dilakukan di luar Jawa, khususnya pertama kali digelar di Indonesia Timur.
Bimtek tersebut diikuti 27 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang tersebar di pulau Sulawesi. Pelaksanaan kegiatan ini mulai Rabu 26 hingga 28 Desember 2018 di Hotel Kenari.
Ketua Panitia Pelaksana, Asmin, SE., M.Si menyatakan, pengelolaan keuangan masih menjadi isu strategis di PTM. Karena itu, lanjut Asmin, perlu bimbingan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Wakil Rektor II UM Parepare Drs. H.M Nasir S, M.Pd menyatakan harus ada sinergitas dalam menyukseskan kegiatan Bimtek ini. “Semua harus diperhatikan sampai pada hal-hal yang paling kecil. Kepuasan peserta harus menjadi prioritas utama dalam memberikan pelayanan kepada semua peserta,” kata Nasir.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kegiatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang secara teknis dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Parepare.
Rektor UM Parepare, Prof Dr Muhammad Siri Dangnga, MS menyampaikan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengangkat tema “Normatif Penyusunan Laporan Keuangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang Akuntabel dan Transparan Menuju Good University Governance”.
Siri Dangnga menambahkan, pengelolaan perguruan tinggi dilingkup Persyarikatan Muhammadiyah telah menyusun Sistem Penganggaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Sistem tersebut memuat prinsip akuntabel dan transparan melalui pemberlakuan kebijakan penganggaran berbasis kinerja.
“Sejalan dengan penerapan Good University Governance, pengelolaan perguruan tinggi di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah telah menyusun Sistem Penganggaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang memuat prinsip akuntabel dan transparansi melalui pemberlakuan kebijakan penganggaran berbasis kinerja,” imbuh guru besar Universitas Muhammadiyah Parepare ini.
Ketua Majelis Diktilitbang PPM juga berpesan dalam sambutannya bahwa Pengelolaan Keuangan yang transparan dan akuntabel adalah bagian dari jihad PTM, dan sebelum kita dihisab di yaumil akhir, maka harus dihisab di dunia agar selamat dari hisab Allah.
Yang kemudian dilanjutkan Sekretaris PWM Sulsel Prof. Dr. Irwan Akib, M. Pd pun berpesan bahwa “Pengelolaan Keuangan harus berbasis budaya siri,” kata Irwan. (rls/scp/alf)