MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Makassar terpilih sebagai ponpes unggulan dan terbaik dari 2.198 ponpes se-Kawasan Indonesia Timur (KTI).
Ponpes yang dibina Yayasan Albayan tersebut mewakili ponpes se-Sulsel dan regional Sulawesi ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebagai ponpes unggulan dan terbaik ketiga program Pemberdayaan Ekonomi Syariah pada Festival Ekonomi Syariah (FEsyar) KTI 2021.
Penetapan Ponpes Hidayatullah Makassar sebagai ponpes unggulan tersebut diumumkan di sela webinar ekonomi syariah oleh BI Perwakilan NTB sebagai rangkaian kegiatan FESyar KTI 2021, Rabu (28/7/2021).
“Alhamdulillah pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh pengurus Yayasan Albayan untuk semakin baik dan kebanggaan bagi kader dan pengurus Hidayatullah, bisa terpilih dan ditetapkan sebagai ponpes unggulan untuk program ekonomi dan usaha syariah,” ujar Ketua Badan Pengurus Yayasan Albayan Hidayatullah Makassar, Ust Suwito Fatah MM.
Predikat ponpes unggulan tersebut ditetapkan setelah melewati beberapa rangkaian penjurian dan penilaian dari kegiatan usaha dan rencana pengembangan ekonomi dan kemandirian pesantren.
Tiga pesantren terbaik se-KTI untuk program usaha syariahnya, selain Ponpes Albayan Hidayatullah Makassar, yakni Ponpes Trubus Iman Kalimantan Timur dan Ponpes Yaptofa Lombok NTB.
Ponpes Albayan Hidayatullah Makassar yang terletak di jalan poros Tamalanrea, BTP, Makassar itu berhasil menyita perhatian para dewan juri dan BI melalui pola dan rencana usaha yang dikembangkan seperti usaha Albayan Konveksi (konveksi pakaian), Albayan Agro (persawahan 6 hektare), Albayan Mart (grosir dan mini market), Albayan Water (air kemasan dan isi ulang), Albayan Ternak (ayam potong) hingga Resto Cepat Saji Om Chick.
Atas pencapaian sebagai ponpes unggulan terbaik itu, tiga ponpes tersebut mendapatkan modal pembinaan usaha Rp75 juta hingga R 125 juta dari Bank Indonesia.
“Tiga ponpes unggulan tersebut kita akan jadikan model pemberdayaan ekonomi syariah ponpes maupun non ponpes, yakni mengembangkan ekonomi syariah melalui pengembangan UMKM. Dengan membangun sinergitas stakelholder,” jelas Kepala BI Perwakilan NTB, mewakili pihak BI, Heru Saptaji.
Kedepan guna pengembangan UMKM di ponpes, BI juga akan memfasilitasi UMKM syariah kemudahan mengantongi sertifikasi halal hingga berbagai program skale up bisnis yang akan diberikan.
Di 18 provinsi KTI, urainya, data dari Kementerian Agama mengungkapkan ada 2.198 ponpes. “Kita harapkan ponpes unggulan yang terpilih menjadi role model bagi pengembangan UMKM di pesantren lainnya,” harapnya. (rls)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna