PINRANG, PIJARNEWS.COM – Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan uji coba bergerak darat pesawat jenis ultra light buatan Haerul, montir pemuda yang tamat SD asal Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Haerul. Uji coba dilakukan di Bandara Malimpung, Pinrang, Ahad (11/12/2022).
“Hari ini kami masih uji bergerak darat (taxi), itu memang standar kalau ada pesawat yang dibuat diawali dengan uji taxi di landasan pacu pesawat,” ujar Ketua Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) Unhas, Prof. Dr. Nasaruddin Salam saat ditemui wartawan.
Nasaruddin menjelaskan uji coba taxi ini pertama kali dilakukan di Bandara Malimpung. Hasilnya, daya dorong pesawat bagus dan bergerak stabil. “Pesawatnya sudah bergerak dan juga kelihatan gaya dorongnya,” kata Nasarudin.
Namun hanya saja, dia mengatakan saat melakukan uji coba masih ada kelemahan yang terdapat pada pesawat ketika melakukan uji coba taxi dengan tiba-tiba temperatur mesin naik.
“Tadi tiba-tiba temperatur mesin naik, karena ternyata ventilasi dari penutup mesin masih kurang, sekarang kami sedang mengerjakan ventilasi udara agar udara di mesin bisa keluar, ” ujarnya.
Sebelumnya, dia mengungkapkan pada saat uji coba di Laboratorium Fakultas Teknik (FT) Unhas Uji coba berjalan lancar dengan tidak memasang kap mesin pesawat.
“Nah waktu kita uji di laboratarium Fakultas Teknik Unhas berjalan lancar karena penutup kap mesin belum terpasang,” tuturnya.
Lebih Lanjut, Guru besar Unhas itu mengatakan saat melakukan uji coba tadi temperatur mesin tidak naik.
“Tadi sudah diujicoba yang memang harus terpasang semua body pesawatnya. Ternyata harus ditambah ventilasi di bagian penutup mesin sendiri,” ujarnya.
Dia mengaku uji coba taxi yang dilakukan di Bandara Malimpung sifatnya bagian dari pengembangan Haerul. Haerul juga telah meninjau pesawat tersebut dan memberikan beberapa usulan.
“Haerul juga kemarin datang kesini ada beberapa lagi masukannya sehingga kami diskusi bersama beliau, ” jelasnya.
Selain itu, Nasaruddin mengungkapkan memilih Bandara Malimpung sebab sejarah pesawat yang dikembangkan tersebut berasal dari Pinrang.
Sehingga, dia menargetkan pesawat tersebut akan dipakai di HUT Pinrang, dengan syarat melalui 3 tes tingkatan.
“Tadi itu tingkatan pertama, tingkatan medium naik di atas, kedua pada saat akselerasi di landasan dengan mengecek lurusnya pesawat, terakhir mengecek kestabilan tinggi dan rem pesawat,” paparnya.
Dia menambahkan ketika 3 tes tingkatan itu sudah berhasil semua pihaknya akan meminta izin untuk terbang.
“Ini baru uji taxi (uji bergerak). Ya mudah-mudahan bulan ini pesawat sudah bisa terbang sebelum tutup tahun,” singkatnya. (*)
Reporter: Faizal Lupphy
Editor: Dian Muhtadiah Hamna