JAKARTA, PIJARNEWS.COM–Memperluas jaringan kerja sama sebagai bentuk pengembangan pendidikan di perguruan tinggi, Universitas Bosowa (Unibos) kembali menjajaki kerja sama.
Penjajakan kerja sama yang dilakukan kembali dengan salah satu perguruan tinggi di China ini ditandai dengan pertemuan antara Universitas Bosowa dan Wuhu Institut Technology di Menara Karya Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.
Dalam pertemuan ini dihadiri Rektor dan Dekan Fakultas Teknik Unibos bersama Rektor dan Perwakilan International Office Wuhu Institut Technology. Pertemuan kedua belah pihak sebagai pembicaraan awal terkait kerja sama yang akan dilakukan Agustus mendatang ini juga turut dihadiri Founder Bosowa, HM Aksa Mahmud dan Managing Director Bosowa Education, Cahyo Winarto.
Rektor Wuhu Institut Teknologi China, Gao Wu dalam pembicaraan kerja sama ini menawarkan beberapa peluang yang dapat dimitrakan bersama Unibos.
“Di Wuhu kami lebih fokus pada bidang keteknikan. Sehingga jika Unibos ingin melakukan pertukaran pelajar atau mengirim mahasiswa untuk lanjut studi maka kami siap menerima. Jika Rektor Unibos akan membuka China Corner di Unibos, maka kami juga akan membuka Indonesia Corner di China”, kata Gao Wu, Rektor Wuhu Institut Technology melalui intrepreternya.
Hal tersebut juga disambut baik oleh Rektor Unibos. Menurut Prof Saleh Pallu, M.Eng, ada banyak hal yang akan diwujudkan melalui kerja sama Wuhu ini.
“Tentunya kita akan melibatkan tenaga pengajar Wuhu untuk memberikan pemaparan dalam berbagai bidang ilmu pada setiap konferensi atau seminar internasional Unibos, ” kata Saleh Pallu.
Sesuai arahan Founder Bosowa, saat penandatanganan kerja sama yang akan dilakukan di China nanti juga akan turut membawa beberapa mahasiswa berprestasi fakultas teknik Unibos untuk studi banding.
Selain itu, Unibos akan mengirim mahasiswa untuk belajar di Wuhu Institut Technology. Tentunya dengan memberikan bekal selama setahun untuk persiapan bahasa China. Di Wuhu mereka bisa belajar mengenai teknologi terkini dan bidang keteknikan yang berbeda dari yang ada di Indonesia. (rls/dmh)