MAKASSAR, PIJARNEWS.COM– Cara jitu Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) di puji sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Seperti pengadaan alat High Flow Nadal Cannula (HFNC), sebuah alat untuk membantu pernapasan oksigen aliran tinggi yang dibeli sendiri oleh Pemprov Sulsel. HFNC itu nantinya akan ditempatkan di ruangan ICU rumah sakit. Dengan hadirnya alat tersebut pasien tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif untuk mencegah gagal napas dan hipoksia.
Inovasi lainnya, yakni hadirnya Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) yang menjadi tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. FIT merupakan rumah sakit darurat (rumah sakit lapangan) yang diampuh oleh Rumah Sakit Provinsi Sulsel.
Hadirnya layanan FIT itu diinisiasi Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Bahkan tempat isolasi di Asrama Haji Sudiang Makassar itu gratis dengan kerjasama Kementerian Agama. Saat ini Sulsel juga kembali menambah tempat isolasi di Balai Diklat BPSDM Sulsel.
“Sulawesi Selatan ini bagus (penanganannya) kita harus bisa meniru Sulawesi Selatan yang melakukan penanganan Covid dengan membeli sendiri alat HFNC,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat Rapat Koordinasi Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Penerapan PPKM Level 4 di Wilayah Sulawesi secara virtual, Jumat (13/8/2021).
Hal sama juga disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, penanganan Covid berupa penyediaan tempat isolasi terintegrasi (Isoter) yang jumlahnya bertambah banyak, patut diapresiasi. Ia pun mengaku, penanganan Covid-19 Sulsel bisa menjadi contoh nasional.
“Sulawesi Selatan cukup baik isoternya bertambah banyak dan kasus kematiannya juga relatif terendah di Sulawesi. Langkah ini mungkin yang perlu diikuti oleh para gubernur yang lain,” ungkapnya.
Dari data yang rilis Kementerian Kesehatan RI, kasus Covid-19 harian di Sulsel per 13 Agustus 2021 berada di posisi 1.087 kasus. Sementara pasien yang berhasil sembuh dari virus corona meningkat sebanyak 1.002 orang dibandingkan sebelumnya per 8 Agustus hanya 680 orang.
“Alhamdulillah, Pak Menko dan Pak Menkes mendukung langkah kami dan mengakui, bahwa tolonglah provinsi lain itu di luar Jawa Bali mencontoh Sulsel. Salah satunya, menghadirkan alat HFNC untuk menurunkan nilai BOR ruang ICU,” kata Andi Sudirman, Sabtu, 14 Agustus 2021.
“Kita melakukan pembelian langsung HFNC untuk ICU, untuk menekan laju angka kematian. Hasilnya, kita sekitar 1,7 persen (angka kematian) dan itu masih di bawah nasional,” ungkapnya.
Andi Sudirman mengungkapkan, pihaknya melakukan kontrol monitoring untuk sistem oksigen.
“Alhamdulillah kita sudah wanti-wanti, tolong kalkulasi berapa hari bertahannya untuk oksigen kita sebelum diisi kembali. Kita juga menyiapkan isoter yang lumayan fasilitasnya dengan kapasitas yang juga bagus. Jadi silahkan saudara-saudara kita yang mau pilih di Asrama Haji Sudiang, BPSDM, sama saja. Yang penting bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, dan yakinkan bahwa fasilitas ini termanfaatkan dengan baik,” tuturnya. (*)