SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah mengeluarkan peraturan nomor 16 tahun 2021, tentang perubahan ketiga atas peraturan Menteri Agraria atau BPN nomor 3 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah.
Hal itu di ungkapkan Kepala BPN Sidrap Muhammad Naim. Dalam aturan baru tersebut bagi pemohon serifikat tanah harus menyertakan foto pemohon yang berfoto dengan tetangga yang berbatasan tanah dengan pemohon.
“Jadi kalau tetangga yang berbatasan tanah itu berbeda-beda, misalnya batas tanah sebelah barat berbeda yang punya, dan sebelah timur juga berbeda, maka semuanya harus di ajak foto, di lokasi batas tanah yang sesuai geoteknya atau titik koordinatnya,” ujar mantan Kepala BPN Takalar itu, Selasa (26/10/2021).
Di akui Muhammad Naim, yang menjadi kendala adalah apakah masyarakat tau tentang penentuan geotek atau titik koordinatnya, sehingga lanjutnya, akan dilakukan sosialisasi.
“Saat ini kami baru melakukan sosialisasi ke notaris, nantinya juga kami akan sosialisasi ke pihak-pihak terkait, karena memang aturan ini baru berlaku sejak agustus 2021 kemarin,” katanya.
Namun, tambahnya untuk penentuan titik koordinat itu juga bisa menggunakan Handphone yang dilengkapi dengan aplikasi yang dapat mendeteksi titik koordinat.
“Jika tidak bisa, nantinya pemohon akan di ajari oleh petugas kami tentang cara penentuan geotek,” tambahnya.
Lebih jauh dijelaskannya, aturan baru tersebut bukan untuk menyulitkan masyarakat, namun justru akan lebih meyakinkan kepemilikan tanah khususnya batas tanah pemohon.
“Kalau dulu hanya tanda tangan, dan itu berpotensi tidak di akui, dengan adanya foto dan koordinat itu, maka potensi perubahan secara ilegal akan sulit dilakukan, karena data sudah direkam dan menjadi dokumen se umur hidup yang tersimpan di BPN,” tandasnya. (Tohir)