PINRANG, PIJARNEWS.COM — Hari-hari setelah idul adha, biasanya kaum muslimin akan punya stok daging yang cukup banyak. Salah satu opsi mengolahnya, ibu-ibu menggiling daging tersebut untuk dijadikan pelbagai jenis makanan, misalnya bakso.
Alhasil, yang panen orderan adalah pengusaha penggilingan daging. Jika biasanya mereka hanya menerima orderan dari para pedagang bakso, kali ini ibu rumah tangga mendominasi. Mereka bahkan mesti rela antri.
Demikian pantauan PIJAR disalah satu penggilingan daging, di Ammasangang, Pinrang, Minggu 3/9. Kawasan ini boleh dibilang sebagai salah satu pusat usaha penggilingan daging. Tercatat ada lima pabrik penggilingan Ammasangeng,yang melayani konsumen dari Pinrang dan Sidrap.
“Ini daging kurban kemarin, kita mau jadikan bakso. Selain disukai sama keluarga, juga dagingnya bisa lebih awet dan mudah disimpan,” kata salah satu IRT, Darma.
Sejak subuh, riuh mesin penggiling sudah mulai bekerja melayani permintaan ibu-ibu. Rata-rata mereka membawa satu hingga tiga kerat daging.
Pemilik penggilingan, Rahmat mengakui dirinya melayani cukup banyak permintaan menggiling hari itu. Dia mematok biaya penggilingan Rp10 ribu perkilo. “Alhamdulillah sudah dua hari ini antri. Biasanya sampai siang masih ada warga yang melakukan penggilingan daging,” urainya. (fzn/ris)