MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Tren urbanisasi menjadi fenomena sosial yang kerap terjadi dari tahun ke tahun. Fenomena ini biasanya kerap terjadi usai lebaran.
Kepala Dukcapil Kota Makassar, Muh Hatim mengatakan, fenomena penambahan penduduk di Kota Makassar selalu terjadi setiap tahunnya. Ini terjadi karena banyaknya orang di daerah mencari kerja ke Kota Makassar. Meski Hatim belum menyebutkan jumlah pasti berapa persen peningkatan jumlah penduduk di Kota Makassar usai lebaran. Namun dipastikan penambahan penduduk setiap tahun akan terjadi
“Iya ada (peningkatan), kami belum pastikan berapa jumlahnya karena kita baru mau turun untuk melakukan pendataan,” ujarnya, Senin, (1/5/2023) dikutip dari HeraldSulsel.id.
Meningkatnya jumlah kaum urban pun memberikan pengaruh positif maupun negatif. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan, pengaruh negatif salah satunya tingkat pengangguran di Kota Makassar semakin meningkat, yang tadinya hanya tinggal satu persen tingkat pengangguran, meningkat jadi dua persen.
“Pengaruh, kemiskinan kita harusnya turun hanya menjadi satu digit karena datang lagi jadinya dua digit. Misalnya kemarin posisi kita di 13 turun menjadi sembilan tetapi datang lagi pengangguran baru, jadi naik lagi ke 11,” jelas Danny.
Menurutnya, fenomena urbanisasi ini susah-susah gampang. Ekonomi di Makassar ini lebih menarik dibandingkan ekonomi di daerah, oleh karena itu banyak orang-orang melakukan urbanisasi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Kota Makassar.
“Jadi orang datang ke sini (Makassar) karena perbatasan kita selalu terbuka. Urbanisasi itu lebih ke pemecahan secara provinsial, harus majukan daerah-daerah sekitar. Kebetulan kita cuma urusi kota, kalau daerah-daerah di sekitar Makassar itu makmur maka tidak akan terjadi urbanisasi,” tutur Danny Pomanto.
Meski begitu, fenomena urbanisasi ini memberikan dampak positif bagi Kota Makassar. Salah satunya meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Makassar.
“Dan berapa pengangguran baru yang baru masuk itu memang susah mengukurnya di statistik, tetapi saya minta ada metode untuk menguji itu. Sebagai ibu kota yang punya magnet besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang baik, risikonya seperti itu,” tutup Danny. (*)
Sumber: HeraldSulsel.id