PAREPARE, PIJARNEWS.COM — DPRD Parepare melalui Badan Anggaran, Rahmat Sjamsu Alam turut angkat suara mengenai utang Pemkot Parepare kepada rekanan. Ato -sapaan Rahmat- menyebut utang yang sebelumnya diisukan ‘hanya’ mencapai Rp65 miliar – Rp70 miliar, ternyata berdasar perhitungannya mencapai Rp110 miliar.
“Kita sudah kunjungi sejumlah proyek dan SKPD. Ada sekira Rp66 miliar yang belum terbayar disalah satu SKPD, lalu proyek RS belum terbayar Rp25 miliar, kemudian proyek pengadaan di Dinas Pendidikan belum terbayar mencapai Rp2,4 miliar, ditambah dengan dinas lainnya yang menerima DAK. Setelah kita hitung totalnya Rp110 miliar,” beber Ato
Ato menjelaskan, memang ditemukan banyak kegiatan yang terlambat, sehingga belum terbayarkan. Selain itu tidak cairnya DAK tahap akhir membuat laporan keuangan bulan Desember molor.
“Kita akan panggil PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, red). Kita minta agar dihitung, dan membuat skenario pembayaran kepada rekanan yang belum dibayar,” imbuh Ketua Demokrat Parepare itu.
Namun, Ato meminta warga tidak khawatir dengan kondisi finansial Pemkot Parepare. Menurutnya, meroketnya utang Pemkot tidak ada hubungannya dengan pembangunan fisik yang tengah gencar di Parepare. Dia juga menolak jika proyek-proyek fisik disebut terlalu jor-joran dan tidak mempertimbangkan kondisi keuangan daerah maupun pusat.
“Itu tidak ada hubungannya. Apalagi, Kas Pemkot saat ini tidak kosong. Ada dana silpa tahun 2016 dan sisa dana DAK 2016 Rp35 miliar yang belum dipakai. Juga ada dana-dana lainnya yang setiap bulan masuk,” tutup Ato. (mul/ris)