“Saya berbagi kisah dan pengalaman selama menjadi wartawan sekira hampir 20 tahun. Yakni menjadi wartawan di Harian Berita Kota Makassar sekira 2 tahun, Harian Fajar sekira 3 tahun dan Metro TV sekira 16 tahun sampai sekarang. Juga berbagi pengelaman mengelola media siber Pijarnews.com dan peliputan bencana. Termasuk teknik pengambilan gambar video dan membuat narasi,” ujar Dosen Ilmu Komunikasi dan Ilmu Hukum IAIN Parepare ini.
Selain itu, Alfian juga menceritakan pengalaman liputan bencana alam yang pernah ia liput. Seperti seperti banjir di Wette’e, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang. Khususnya di Kecamatan Dumpanua yakni di Salipolo dan Bababinanga. Sebab hampir setiap tahun lokasi tersebut banjir. Ketinggiannya pun mencapai satu hingga dua meter. “Itu akibat meluapnya Sungai Saddang,” kata alumni angkatan pertama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Fajar ini.
Alfian juga berbagi kisah mengenai pengalaman meliput soal musibah tragedi kecelakaan pesawat Adam Air dan tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima. “Pesertanya cukup antusias, karena mereka rata-rata masih muda dan ingin mendalami ilmu jurnalistik,” tutupnya. (*)
Penulis : Sunarti Mansyur
Editor : Muhammad Tohir