MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Di antara deretan toga hitam yang memenuhi auditorium Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada Wisuda Periode April 2025, satu nama mencuri perhatian.
Ia adalah Wahyuddin, S.Sos., M.I.Kom., pemuda asal Maroangin, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, yang resmi dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk jenjang Magister Ilmu Komunikasi.
Tidak tanggung-tanggung, Wahyuddin lulus dengan predikat Cumlaude, mengantongi IPK sempurna 4.00, serta mengukir prestasi akademik yang luar biasa: 13 publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional terakreditasi hingga jurnal internasional bereputasi tinggi Scopus Q1.
Sebuah pencapaian yang langka untuk mahasiswa magister, terlebih lagi jika menilik latar belakangnya yang sederhana.
“Banyak pihak yang berkontribusi dalam perjalanan studi saya. Mulai dari orang tua, saudara, senior-senior organisasi, para dosen, dan teman-teman yang kita jadikan tempat belajar,” ucap Wahyuddin dengan nada penuh syukur.
Setelah lulus S1 dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di IAIN Parepare, Wahyuddin tak membuang waktu. Ia langsung berburu beasiswa dan akhirnya lolos seleksi Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek pada September 2023, sebuah pencapaian yang diraih melalui proses panjang dan ketat.
Namun, Wahyuddin tahu bahwa beasiswa hanyalah pintu awal. Ia lalu memetakan langkahnya secara strategis.
“Saya menetapkan mapping studi sejak awal, mencatat capaian tiap semester yang harus dikejar. Itu saya pegang teguh,” katanya.
Selain menekuni dan belajar banyak ilmu dan praktik jurnalistik di Pijarnews.com, Ia pun memutuskan untuk menekuni bidang karya tulis ilmiah, terutama artikel jurnal.
Selama menempuh studi S2 selama 1 tahun 6 bulan, ia tak hanya belajar teori, tetapi juga membidik berbagai hibah penelitian meskipun belum berhasil, namun pengalaman itu memperkaya wawasan dan semangatnya dalam menyusun proposal riset.
Ia merasa sangat terbantu oleh bimbingan para dosen ahli utamanya terkait metodologi penelitian komunikasi.
Wahyu menyebut beberapa dari sekian banyak dosen komunikasi UNHAS yang banyak berkontribusi bagi pengembangan studinya. Yakni, Prof. Muh. Akbar, Dr. Muliadi Mau, Prof. Tuti Bahfiarti, Prof. Arianto, Syamsuddin Aziz, dan Ph.D, Arianto.
Puncak studinya ditandai dengan tesis berjudul “Analisis Jaringan Komunikasi Penipuan di Media Sosial (Studi Kasus Passobis)” yang mengangkat isu krusial di era digital. Penelitian ini menelaah pola komunikasi dalam jaringan penipuan daring, sesuatu yang sangat relevan dengan perkembangan sosial media saat ini.
Meski begitu, Wahyuddin menyebut bahwa gelar “Wisudawan Terbaik” bukanlah tujuan utama, melainkan buah dari konsistensi dan kerja kerasnya. “Saya pikir itu hanya bonus dari kerja keras. Selama kita punya mind mapping dan komitmen, hasil pasti akan mengikuti,” ujarnya.
13 Artikel Ilmiah: Dari Lokal hingga Internasional
Berikut daftar lengkap publikasi ilmiahnya:
1. Discourse and Communication (Scopus Q1)
2. Journal of Communication Inquiry Sage, Scopus Q1:
https://doi.org/10.1177/01968599241232358
3. Community Development Journal Oxford, Scopus Q2:
https://doi.org/10.1093/cdj/bsae056
4. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, SINTA 3:
https://ejournals.umn.ac.id/index.php/FIKOM/article/view/3722
5. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, SINTA 4:
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communicology/article/view/49205
6. Kalijaga Journal of Communication, SINTA 3:
https://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/kjc/article/view/3119
7. Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah, SINTA 4:
https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/komunida/article/view/9208
8. Medium (Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau), SINTA 4:
https://journal.uir.ac.id/index.php/Medium/article/view/20508
9. J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam, SINTA 5:
https://ejurnal.iaipd-nganjuk.ac.id/index.php/j-kis/article/view/956
10. Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam, SINTA 5:
https://ejournal.uit-lirboyo.ac.id/index.php/kopis/article/view/5919
11. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique, SINTA 5:
https://ejurnal.stikpmedan.ac.id/index.php/JIKQ/article/view/322
12. Jurnal Netnografi Komunikasi, SINTA 5:
https://netnografiikom.org/index.php/netnografi/article/view/27
13. Jurnal KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science, SINTA 5:
https://jurnal.uts.ac.id/index.php/KAGANGA/article/view/3957
Aktivis Sejati Sejak Mahasiswa
Bukan hanya akademisi, Wahyuddin juga dikenal sebagai aktivis kampus yang aktif dalam berbagai organisasi. Beberapa organisasi yang pernah di ikuti Wahyuddin selama menjalani studi yaitu:
1. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
2. HMPS KPI (Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
3. LDM (Lembaga Dakwah Mahasiswa)
4. SEMA FUAD (Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah)
5. SEMA-I (Senat Mahasiswa Institut)
6. Forkim (Forum Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa)
7. Forkomnas KPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional KPI)
Selain itu, jogging menjadi aktivitas rutinnya untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental selama masa studi yang padat.
Menjadi Cahaya dari Timur
Dengan semua pencapaian ini, Wahyuddin bukan hanya menyelesaikan studinya, tetapi telah menyalakan inspirasi bagi pemuda-pemuda lain, khususnya dari daerah. Baginya, penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik hanyalah hasil dari proses panjang yang penuh komitmen dan kerja keras.
“Motto saya sederhana: Usaha, kerja keras, dan doa yang penting,” pungkasnya.
Kisah Wahyuddin adalah bukti bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Dari Maroangin, Kabupaten Enrekang yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, ia berhasil menembus dunia dengan karya ilmiah terpublikasi di tingkat Internasional dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Wahyuddin membuktikan bahwa semangat belajar dan kegigihan mampu membawa siapa pun menembus sekat keterbatasan. Ia adalah bukti bahwa pendidikan tinggi tak hanya milik mereka yang berada di pusat kota, tapi juga anak-anak desa yang berani bermimpi besar dan berjalan lurus dalam peta perjuangan mereka sendiri.
Kini, dengan segala pencapaian tersebut, Wahyuddin siap menulis babak baru dalam perjalanan hidupnya. Menerapkan dan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada dunia.
Reporter: Rizkyanti