SOPPENG, PIJARNEWS.COM — Sejumlah warga di Kelurahan Batu-batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng mengeluhkan minimnya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di wilayahnya.
Salah seorang warga yang mengeluhkan hal tersebut yakni Muhammad Basri (53).
Kepada PIJARNEWS.COM, Tokoh Pemuda Anak Segitiga (Ansega), Kelurahan Batu-batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng itu mengaku jika sejumlah warga kesulitan membuang sampah rumah tangga dan sampah plastik. Itu terjadi lantaran minimnya tempat pembuangan sampah sementara.
“Akhirnya, sampah yang menumpuk biasanya dibuang di lahan kosong. Sampah tersebut biasanya dibakar. Ada juga warga yang membuang sampahnya ke sungai. Padahal kedua hal itu melanggar aturan kelestarian lingkungan. Karena itu, kami harap pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan menyiapkan kontainer sampah di sejumlah titik pemukiman,” kata Bang Kumis, sapaan akrab Muhammad Basri kepada PIJARNEWS.COM, Sabtu, 14 Mei 2022.
Mantan pekerja tambang emas di Sultra ini menyayangkan pemerintah abai terhadap kebutuhan mendasar warga, seperti tempat pembuangan dan pengelolaan sampah ini.
Hal serupa diungkapkan warga Batu-batu lainnya, Suherman Ahmad (49). Pria yang berwirausaha di belakang Kantor Camat Marioriawa ini mengaku sudah beberapa kali mengusulkan adanya lokasi tempat pembuangan sampah. Usulan tersebut disampaikan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang). Namun hingga kini, lanjut Suherman, belum terealisasi.
“Mestinya ada kontainer sampah di pemukiman penduduk dan areal Pasar Sentral Batu-batu, Soppeng,” ujar Suherman yang juga berprofesi sebagai petani ini.
Pantauan PIJARNEWS.COM, Sabtu, 14 Mei 2022, sejumlah titik terlihat tumpukan sampah di Batu-batu. Seperti di selokan samping kiri gedung pertemuan masyarakat yang berada dekat Pasar Batu-batu. Selokan besar tersebut penuh dengan sampah. Tumpukan sampah plastik juga terjadi di selokan dekat taman segitiga Batu-batu atau dekat Sekolah Taman Kanak-kanak.
Jurnalis PIJARNEWS.COM ikut bergotong royong bersama warga membersihkan tumpukan sampah di pinggir jalan dan drainase. Hasilnya, ada tiga karung sampah dikumpulkan lalu diangkut menggunakan becak motor ke lahan kosong.
Jurnalis PIJAR juga mengedukasi warga untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Salah satunya jangan membuang sampah di saluran air dan sungai.
Menanggapi keluhan warga Batu-batu soal tempat pembuangan sampah, Wakil Ketua DPRD Soppeng, H Riswan angkat bicara.
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Kecamatan Donri-donri dan Marioriawa ini mengaku sudah diwacanakan soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
“Rencana lokasi TPA di tanah negara di salah satu desa di Kecamatan Marioriawa. Lokasi tersebut jauh dari pemukiman warga,” kata legislator Partai Nasdem ini.
Selain itu, Riswan juga mengaku jika di DPRD sudah dibicarakan pengadaan truk pengangkut sampah untuk Kecamatan Marioriawa.
Riswan juga mengatakan, DPRD Soppeng sedang menggodok pembuatan Peraturan Daerah (Perda) terkait pengelolaan sampah. “Semoga dalam waktu dekat Perda persampahan rampung dibahas,” tutup mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar