PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pertamina Parepare menggelar pertemuan bersama dengan kelompok nelayan di pesisir pantai Cempae, Kota Parepare, Selasa (5/3/2019).
Kegiatan yang dikemas dalam forum diskusi CSR (Corporate Social Responsibility) Pertamina bersama kelompok nelayan pesisir Cempae ini, digelar di aula Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Kota Parepare, dan dihadiri langsung General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) VII Pertamina Makassar, jajaran Pertamina Parepare, Lurah Lakessi, juga turut dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parepare dan anggota komisi III DPRD Parepare.
Pada pertemuan itu beberapa kelompok nelayan mempertanyakan sejumlah bantuan CSR yang diberikan oleh pihak Pertamina yang diduga salah sasaran, seperti yang diungkapkan Yunus penyuluh perikanan kelurahan Lakessi.
“Setiap ada bantuan CSR selalu ring 1 yang dibantu, setelah keluar anggaran, diterima di tempat lain, padahal Kelurahan Lakessi yang disurvei. Tak hanya itu, pengelolaan lingkungan seperti bak sampah serta penghijauan di sekitar pantai itu sejak 2015, tapi sampai sekarang tidak ada,” sesal Yunus dalam forum itu.
Sementara itu, pihak Pertamina yang diwakili Yock (HSY) memohon maaf jika itu memang terjadi seperti yang diugkapkan oleh salah seorang warga yang tergabung dalam kelompok nelayan ini.
“Sebelumnya kami telah melakukan sosial maping, sebelum bantuan CSR itu disalurkan, mungkin ini hanya komunikasinya yang kurang, sehingga tidak dalam pengawasannya yang tepat, kita akan mencoba mereview ulang siapa-siapa yang berhak menerima bantuan CSR itu,” uraiannya.
Kendati sudah dijawab dalam forum oleh pihak Pertamina, namun Yunus merasa belum puas atas jawaban itu, dan dia menduga jika ada pihak-pihak yang ‘bermain’ dalam pengelolaan bantuan CSR sehingga bisa salah sasaran.
“Surveinya di Lakessi, setelah datang bantuannya yang terima warga di perumahan Bili-bili, apa hubungannya dengan Pertamina yang jauh dari wilayah operasinya.” tanya Yunus.
Reporter: Amiruddin Pujo
Editor: Abdillah.Ms