PAREPARE, PIJARNEWS.COM-Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi dua pekan terakhir di Kota Parepare, membuat sejumlah warga yang bermukim di Tonrangeng Dalam, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare, mulai beralih ke kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari, Selasa, 31 Juli 2018.
Selain langka, harga gas elpiji 3 kg ditemukan warga hingga di atas Harga Tertinggi (HET) yakni Rp25 ribu. Warga terpaksa memilih beralih ke kayu bakar digunakan untuk memasak sehari-hari. Namun memasak dengan menggunakan kayu bakar sedikit lebih repot dan membuat mata jadi perih. Sebut saja Halijah, sejak gas elpiji 3 kg langka dia mulai beralih menggunakan kayu bakar.
Halijah mengaku, jika menggunakan kayu bakar untuk memasak sedikit hemat tapi repot dan mata jadi perih oleh asap, namun kata dia itu lebih baik daripada tidak masak.
“Saya pakai kayu bakar karena gas 3 kg susah, baru mahal. Cuma kalau pakai kayu bakar repot dan mata perih,”akunya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya.
Hal serupa juga dirasakan Jumiati, memilih masak menggunakan kayu bakar, karena sudah beberapa hari kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Dia Lebih memilih beralih ke kayu bakar untuk dipakai memasak. Kata Jumiati untuk mendapatkan kayu bakar, dia harus pergi ke salah satu tempat pembuat lemari untuk mengambil sisa-sisa potongan kayu yang tidak digunakan lagi. Selain di tempat tersebut, para ibu-ibu mencari kayu bakar hingga di pinggir pantai yang tidak jauh dari rumahnya.
Ketua RW Tonrangeng Dalam, Sappe mengemukakan, dirinya telah berusaha membantu warganya melakukan negosiasi terhadap pembuat lemari untuk menyumbangkan sisa limbah kayu produksinya kepada warganya.
“Selaku RW di sini saya berinisiatif membantu warga dengan menyiapkan tempat bagi ibu-ibu yang ingin mengambil kayu bakar sebagai pengganti gas elpiji 3 kg yang saat ini langka di parepare,” ujarnya.
Meski sebelumnya baru-baru ini telah dilakukan aksi demonstrasi di kantor Dinas Perdagangan Kota Parepare dan Stasiun Pengisian Bahan Elpiji (SPBE), namun tidak mempengaruhi gas elpiji 3 kg masih langka di kota kelahiran Mantan Presiden RI, BJ. Habibie ini. (*)
Reporter: Amir
Editor: Dian Muhtadiah Hamna