PANGKEP, PIJARNEWS.COM — Politikus Golkar, Waris Halid, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Masjid Jami Darul Dakwah, Kelurahan Attangsalo, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Senin, 4 Desember. Kedatangan Waris yang merupakan Ketua Tim Keluarga Nurdin Halid (NH) disambut hangat dan meriah oleh masyarakat setempat.
Kehadiran Waris pada peringatan Maulid di Kecamatan Ma’rang untuk menggantikan sang kakak yang berhalangan hadir. Di waktu bersamaan, NH diketahui harus menjalankan tugas dan tanggungjawabnya selaku Ketua Harian DPP Golkar untuk menyerahkan rekomendasi usungan pada Pilwalkot Makassar di Hotel Imperial Aryaduta.
“Peringatan Maulid ini sangat penting, makanya saya diminta Pak NH untuk mewakilinya. Pak NH tidak mau mengecewakan masyarakat Ma’rang dan ingin bersama-sama menghadirkan Sulsel Baru yang lebih sejahtera. Di satu sisi, beliau harus menjalankan tugas dan tanggungjawab selaku Ketua Harian DPP Golkar,” Waris, Senin, 4 Desember.
Dalam kesempatan tersebut, Waris menyampaikan makna peringatan Maulid dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Mantan politikus Hanura itu juga berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Termasuk berupaya menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat demi penyempurnaan program-program Sulsel Baru yang digagas NH-Aziz.
Sepanjang pekan ini, NH dan Aziz memang mendapatkan banyak undangan dari masyarakat untuk menghadiri peringatan Maulid. Di Bone saja, NH beberapakali menyambangi sejumlah desa/kelurahan untuk memperingati Maulid bersama masyarakat. Dalam setiap kesempatan itu, mantan Ketua PSSI itu senantiasa memberikan berbagai pesan moral dan pesan agama.
Di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone misalnya, NH menguraikan makna dan kekuatan Nabi Muhammad SAW pada peringatan Maulid. Di anyatanya yakni kekuatan di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Di bidang ekonomi, menurut NH, anjuran Rasulullah SAW untuk melakukan zakat dan infaq dapat mensejahterakan perekonomian rakyat.
“Kekuatan sosial mengedepankan silaturahmi, agar hubungan harmonis antar sesama umat manusia dapat terjaga. Semakin banyak silaturahmi, insya Allah rejeki makin dipermudah,” bebernya.
“Lalu pilar kekuatan politik. Jauh sebelum deklarasi HAM, Rasullulah SAW sudah membuat Piagam Madinah yang mengatur tentang negara, hubungan antara muslim dan non muslim,” pungkas dia. (ris)