SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Anggota DPRD Kabupaten Sidrap Abd Rahman Mustafa menggelar reses dan temu Konstituen masa sidang 1 tahun anggaran 2022, di Kelurahan Lalebata, Kecamatan Pancarijang, Kabupaten Sidrap, Senin (10/1/2022).
Kegiatan Reses itu dihadiri Sekretaris DPW Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrief, Anggota DPRD Sidrap Fraksi NasDem Bahrul Appas, tokoh masyarakat dan ratusan warga yang umumnya para petani.
Dalam sambutannya ARM akronim nama Abdurrahman Mustafa itu menegaskan komitmennya untuk selalu hadir ditengah-tengah masyarakat dan juga menceritakan kembali niatnya kala itu saat mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari partai Nasdem, dimana ia ingin mengabdikan diri kepada masyarakat, karena itu ARM membuat program dengan tagline Gantunganku yang 80 persen gajinya dikembalikan kepada masyarakat melalui yayasan kebaikan bersama.
“Tagline gantunganku (gaji dan tunjanganku) 80 persen gaji kami, kami berikan ke masyarakat dan itu terus kami lakukan sejak terpilih hingga saat ini,” ujarnya.
Selama ini kata ARM, ia kerap menyerap aspirasi tidak hanya di momen Reses atau temu konstituen formal saja, akan tetapi juga dilakukan setiap saat baik lewat telepon atau bertemu di jalan.
Karena itu, ia meminta masyarakat di dapilnya agar tidak sungkan menyampaikan keluhannya baik saat bertemu maupun melalui telepon, karena ia ingin benar-benar hadir ditengah masyarakat tidak hanya pada saat mau dipilih saja.
Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel Syaharuddin Alrief menjelaskan reses atau temu Konstituen ini untuk mendengar keluhan masyarakat.
“Reses ini pertemuam resmi dua arah, antara anggota DPRD dan Masyarakat, hasil reses inilah yang kemudian dibawa ke DPRD untuk dibahas,” ungkapkanya.
Biasanya lanjut wakil ketua DPRD Sulsel itu, Kegiatan reses standar-standar saja seperti dilakukan dibawah rumah. “Tapi ini terobosan baru dan tergolong mewah,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu ada pemandangan berbeda, dari ratusan warga yang hadir, umumnya masyarakat menggunakan topi atau kopiah, namun salah seorang warga mengenakan helm dan uniknya bukan helm SNI namun helm tempo dulu tampak berwarna hijau yang tidak dilengkapi kaca penutup wajah.
Penulis: Muhammad Tohir