PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Musyawarah Cabang (Muscab) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Parepare telah berakhir, Sabtu malam (24/8/2019) di Hotel Satria Wisata, Kota Parepare.
Muscab yang dihadiri Ketua BPD PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga tersebut juga memilih Ketua baru masa bakti 2019-2024. Hasilnya, peserta Muscab secara aklamasi memilih Owner Hotel Satria Wisata, Yusuf Dipo Nugroho Parawansa sebagai ketua. Ia menggantikan Dra Hj Budi Djauhari Taswin yang sudah dua periode memimpin PHRI Parepare.
Informasi tersebut disampaikan Hasan Basri, sekretaris terpilih PHRI Parepare yang juga Manager Incharge Hotel Bukit Kenari kepada pijarnews, Ahad (25/8/2019).
Hasan Basri, mengatakan susunan pengurus baru mengamanahkan pengelola Hotel Youtefa Parepare, Herman Dini sebagai bendahara.
Usai terpilih menjadi Ketua PHRI Parepare, Yusuf Dipo Nugroho Parawansa bertekad ikut membantu pemerintah untuk menggairahkan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi. “Kami siap bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata,” ujar Dipo—sapaan akrab Yusuf Dipo Nugroho Parawansa.
Langkah awal usai terpilih, Dipo akan menemui pemerintah daerah. “Bismillah, in syaa Allah amanah untuk awal ini, kita akan lakukan audience dengan pemerintah daerah. Rencananya, kami akan melakukan peningkatan dan pelatihan SDM atau Sertifikasi. PHRI juga akan ikut bersinergi dengan program pemerintah untuk meningkatkan Pariwisata Parepare,” ujar Dipo.
Sedangkan Ketua PHRI lama, Hj Budi Djauhari yang akrab disapa Ibu Riri berharap pengurus baru yang diisi generasi muda semakin memajukan perhotelan dan restoran di Kota Kelahiran Presiden ke 3 RI, BJ Habibie.
“Generasi milenial ini semoga bisa lebih mengembangkan organisasi dan mendukung sektor pariwisata di Kota Parepare,” ujar Ibu Riri.
Hadir dalam kegiatan pembukaan Muscab PHRI Parepare yakni Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DKOP), Amarun Agung Hamka. Ia membacakan sambutan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe yang berhalangan hadir lantaran mengikuti kegiatan budaya di Makassar. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar