ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Pengurus Zakat Community Devlopment (ZCD) merupakan salah satu pola pemberdayaan mustahik berbasis komunitas dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat. Mereka terus melakukan pembinaan dan pendampingan pada komunitas mustahik di bawah program ZCD di Cendana, Kabupaten Enrekang.
Jenis pembinaan mustahik kali ini adalah pelatihan olahan susu sapi asli ke berbagai varian makanan dan minuman. Sebut saja, yoghurt, kefir, keju, karamel, susu kental manis, shampo, sabun susu, masker, sabun cair, es krim, krupuk susu, brwnies, stick susu, hingga nugget susu.
Acara pelatihan berlangsung selama 6 hari, (7-12/7/2020). Selasa kemarin (7/7/2020) acara pembukaan dan perkenalan produk berlangsung. Acara dibuka Pimpinan Baznas Enrekang, Dr Ilham Kadir.
Dalam sambutannya di depan peserta pelatihan yang terdiri dari para Ibu rumah tangga, ia mengatakan, di masa pandemi covid-19 sangat tepat untuk belajar, termasuk mempelajari tata cara pengelolaan susu sapi yang kelak bisa bermanfaat bagi ibu-ibu.
“Saat ini ruang gerak kita dibatasi, maka sebaiknya kita tinggal di rumah saja, mengerjakan pekerjaan yang menguntungkan, seperti mengelola susu sapi dalam aneka macam makanan olahan,” tutur Dosen Universitas Muhammadiyah Enrekang ini.
“Tujuan utama acara pelatihan ini adalah untuk memaksimalkan potensi ibu-ibu dalam pengelolaan susu sapi ke berbagai makanan, minuman dan lainnya,” sambung Ilham Kadir.
Sahabat dan Pendamping ZCD Baznas Enrekang, Budi Arsyah mendatangkan langsung praktisi UMKM yang ahli mengelola susu sapi asli ke berbagai varian. Kedua ahli tersebut adalah Ibu Rina Rosdianawati dari Bandung dan Ibu Etik Kartika Kabupaten Kuningan.
Dalam sambutannya sebagai pemateri, Ibu Etik menceritakan bahwa ia adalah istri seorang ustad yang mengelola pondok pesantren, punya banyak santri.
“Nah, para santri yang tinggal di pondok, kami berdayakan, hasilnya kembali ke santri dan pondok juga. Kita bikin beragam olahan susu, kita jual, dan keuntungannya untuk biaya operasional pondok, dan kami pun mandiri,” tuturnya.
Dia menambahkan, Enrekang ini punya modal yang bagus di pasaran karena sudah terkenal dengan olahan Dangke-nya.
“Enrekang ini sudah dikenal di Indonesia sebagai produsen keju khas Indonesia, jadi tidak susah mengajari ibu-ibu varian lain dari susu asli,” imbuh Ibu Rina.
Baznas Enrekang terus mengupayakan agar masyarakat kategori miskin bisa berdaya dan mandiri dengan berbagai macam inovasi pemberdayaan. (*)
Reporter : Armin