PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Putu cangkir milik Firman terletak di Jalan Poros Pinrang-Parepare. Tepatnya di Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Lapak putu cangkir milik pria yang memiliki nama lengkap Firman Andika itu tergolong baru. Sebab baru berdiri sejak empat bulan yang lalu.
Yang menarik, putu cangkir Firman tersebut memiliki ragam varian dan rasa, seperti putu cangkir gula merah, putu cangkir beras ketan, putu cangkir pandan dan putu cangkir putih. Tak heran makanan khas Makassar yang berbahan beras dan kelapa yang dicampur gula pasir itu menjadi pilihan warga.
Firman mengaku, tiap hari putu cangkirnya bisa laku minimal 30 hingga 50 porsi. Harga per porsinya Rp 10 ribu. Putu milik Firman tersebut buka mulai Jam 10:00 pagi hingga 22:00 malam.
“Selain bisa beli langsung, bisa juga lewat jasa kurir yang kami sediakan,” kata Firman saat ditemui, Ahad (12/6/2022).
Firman menjelaskan, putu merupakan kue tradisional yang terbuat dari beras ketan putih yang dicampur dengan beras biasa dengan ditambah kelapa sebagai pelengkap rasa. Putu Cangkir dahulu diolah menggunakan cangkir kecil, dan kini menggunakan corong kecil. Meski begitu, namanya tetap putu cangkir karena telah familiar di masyarakat.
Berkat kerja kerasnya, kini Firman telah membuka 7 cabang selama sembilan bulan menggeluti usaha kuliner khas itu. Di antaranya di Tanru Tedong, Rappang, Pangkajene, Allakuang (Soppeng) dan KM 3 Soreang.
“Pekerja kami dari berbagai daerah seperti Kota Parepare, Soppeng, Barru, dan Malino Gowa,” ungkap pria asal Pangkajene, Sidrap itu.
Firman mengatakan, putu cangkirnya memiliki rasa yang khas. Sebab dia percaya setiap putu atau kuliner di tangan yang berbeda pasti memiliki rasa yang berbeda pula. “Beda tangan beda rasa,” kata Firman.
Sejumlah pelanggan mengaku jika putu cangkir Firman enak dan gurih, apalagi jika disantap saat masih panas. “Hmm Marasa,” kata Liana sambil menyantap putu cangkir. (*)
Penulis : Erni, Mahasiswa Jurnalistik Islam IAIN Parepare