MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Golkar Sulsel tampak solid pada tahap pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang, namun seakan rapuh saat pada persiapan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel.
Hal itu dikarenakan adanya desas-desus dua petinggi partai masing-masing memiliki calon yang bakal diorbit pada pilgub mendatang.
Adapaun dua petinggi partai itu yakni Ketua Golkar Sulsel sendiri Taufan Pawe (TP) yang memiliki niat sendiri untuk maju pilgub dan Wakil Ketua Pusat Golkar Nurdi Halid yang mendorong Ilham Arif Sirajuddin alias IAS.
Meski diketahui belum ada keputusan terkait siapa sosok yang pasti didorong oleh Golkar Sulsel, namun IAS selangkah lebih maju dari TP dengan memasang balihonya bertuliskan Gubernurku di setiap daerah.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Golkar Sulsel, Andi Marzuki Wadeng, apa yang dilakukan IAS tersebut tidak dilarang oleh Golkar.
Menurutnya semua kader berhak memasang baliho atau kampanye lewat media lainnya.
“Ya bagus lah. Tidak masalah, semua bebas memasang baliho dan lainnya,” ungkap Marzuki kepada Pijarnews.com usai penyerahan berkas bacaleg DPRD Sulsel dari partai Golkar di KPU pada Ahad (14/5/2023).
Saat ditanya terkait niat kedua sosok itu maju pada pilgub, ia menilai tidak ada masalah jika keduanya maju bersamaan.
Ia mengaku belum membicarakan hal tersebut, bahkan belum ada keputusan pasti dari partai Golkar Sulsel itu sendiri.
“Tidak ada masalah. Bisa saja (IAS dan TP maju), lain partai misalnya bisa juga gabung. Tapi itu belum dibicarakan, kita fokus dulu pada Pileg,” terangnya.
Meski belum memiliki keputusan yang pasti, akan tetapi Golkar Sulsel telah mempersiapkan pilgub melalui target kursi yang ditentukan pada pileg 2024 mendatang.
Adapun kuris yang akan dicapai pada konstalasi caleg yakni 20 persen dari kursi yang ada, jika dijumlahkan maka kursi yang akan direbut Golkar Sulsel sebanyak 17 kursi.
Bukan tanpa alasan, target tersebut ternyata buntutnya pada kontalasi pilgub 2024 yang akan datang sebab 20 persen kursi Golkar di DPRD Sulsel itu sudah bisa mengusung cagub secara mandiri.
“Target kami minimal bisa mencapai 20 persen dari kursi yang ada, yaitu 17. Agar supaya bisa tetap pimpinan DPRD juga bisa usung Gubernur Sulsel. Siapapun yang ditentukan,” tukasnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin