PINRANG, PIJARNEWS.COM–Intensitas hujan yang cukup tinggi melanda Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), sejak Sabtu hingga Senin, 1-3, Juni, 2023. Akibatnya terjadi luapan sungai Saddang dan Rappang. Hal itu diungkap, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang, Dr. Rhommy Manule pada Senin (3/7/2023).
“Karena intensitas curah hujan tingga mengakibatkan tanggul sungai Saddang dan Rappang jebol dan menggenangi area persawahan dan permukiman masyarakat,” kata Dr. Rhommy Manule kepada awak media.
Rhommy menjelaskan, hujan deras terjadi pada Sabtu sore pukul 03:00 Waktu Indonesia Tengah (WITA) hingga dini hari.
Dari data yang diperoleh, BPBD Pinrang berasal dari Data Stasiun Klimatologi Tiroang Pinrang (IP3OPT) curah hujan sebanyak 186ml/hari.
“Curah hujan 186ml/hari, dengan rerata 150 I/ha. Dengan ketinggian genangan air sawah rerata 50 cm-1 meter,” ungkapnya.
Rhommy mengungkap, cuaca hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan para petani mengalami kerugian.
“Petani rugi 2 kali masa tabur benih atau tanam pindah per kelompok tani dan 1 kali masa tabur benih atau tabela per kelompok tani,” ungkapnya.
BPBD Pinrang telah berupaya menghimbau kepada warga agar tetap waspada dan siaga atas peringatan dini cuaca ekstrim, assessment dan pendataan dan sosialisasi informasi update cuaca BMKG.
Adapun Areal Terdampak yakni :
A. Kecamatan Tiroang : (1130 ha)
* Hamparan sawah tergenang
1. Kelurahan Samaturue, 610 ha
2. Kelurahan Marawi, 300 ha
3. Kelurahan Pammase, 220 ha
* Permukiman terendam
Kelurahan Samaturue, ± 200 rumah
Jumlah 160 KK, jiwa ± 500 orang
B. Kecamatan Paleteang : (1052 ha)
* Hamparan sawah tergenang
1. Kelurahan Laleng Bata, 243 ha
2. Kelurahan Benteng Sawitto, 395 ha
3. Kelurahan Maccinae, 414 ha
C. Kecamatan Patampanua :
* Hamparan sawah tergenang
Desa Mattiro Ade, 125 ha.(*)
Reporter: Faizal Lupphy