PINRANG, PIJARNEWS.COM — Dosen Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Dr. Irwan Idrus, MM bersama dengan anggota Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Dr. Yadi Arodhiskara, M.Ak dan Ir. Arman, M.Si mengedukasi masyarakat nelayan pelaku usaha sarung tenun sutra di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulsel.
Kegiatan tersebut berlangsung pada acara Forum Group Discussion (FGD), Rabu (23/8/2023).
Irwan selaku Ketua Tim PKM menjelaskan bahwa tujuan kegiatan itu adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sumber daya manusia pelaku usaha sarung tenun sutra dalam mengelola usahanya. Mulai dari segi motivasi wirausaha, proses produksi, pengelolaan keuangan serta sistem pemasaran sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Lero.
“Kegiatan PKM ini juga melibatkan beberapa mahasiswa UMPAR sebagai bagian dari implementasi program MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Irwan.
Kepala Desa Lero, H. Muh. Amin dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada Tim PKM Umpar yang telah menunjukkan kepedulian terhadap peningkatan kesejehateraan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dia berharap agar sinergitas dan kerja sama perguruan tinggi, Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah dapat berjalan dengan baik dan ada kontinuitas program pemberdayaan masyarakat nelayan.
Sementara itu, Yadi Arodhiskara, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMPAR yang turut hadir pada kegiatan PkM tersebut berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan secara tuntas dan disiplin, sehingga hasil yang ingin dicapai dapat lebih optimal.
“Ke depan pelaku usaha Tenun Sutra perlu kolaborasi dengan Dinas Pariwisata Pinrang maupun dengan rumah BUMN Telkom Parepare,” ucapnya.
Program PKM ini terlaksana melalui pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2023 yang bertujuan untuk mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial serta meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan, baik softskill maupun hardskill.
Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dimulai dengan melakukan survey terkait potensi yang ada di Desa Lero. Berdasarkan survey tersebut Tim pelaksana berkeyakinan bahwa pelaku usaha sarung tenun sutra yang ada di Desa Lero sangat potensial untuk dikembangkan.
Oleh karena itu pelaku usaha sarung sutra “lipa saqbe” yang tergabung dalam kelompok usaha Sutra Sure Salaka perlu diberdayakan dengan memberikan beberapa rangkaian pelatihan secara terencana dan sistematis untuk peningkatan skill pelaku usaha.
Irwan menambahkan bahwa metode yang digunakan pada kegiatan PKM tersebut adalah melalui tahapan kegiatan yang diawali dengan sosialisasi dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) dengan mitra dan stakeholder, Pelatihan peningkatan kualitas SDM, Pelatihan proses produksi berbasis good manufacturing product, Pelatihan pengelolaan keuangan serta pelatihan sistem pemasaran berbasis online.
“Seluruh rangkaian pelatihan diikuti dengan sungguh-sungguh oleh pelaku usaha, sehingga diharapkan setelah pelatihan akan memberi dampak yang signifikan terhadap pelaku usaha sarung tenun sutra di Desa Lero,” tambahnya.
Asmania, selaku ketua kelompok usaha Tenun Sutra sangat bersyukur dan gembira dengan adanya program ini. Asmania dan anggotanya berterima kasih karena selain mendapat tambahan pengetahuan pada program PKM ini, juga mendapatkan bantuan bahan/ peralatan untuk kelancaran operasional usaha sarung tenun sutra yang dikelola. (adv)