JAKARTA, PIJARNEWS.COM– Aksi Bela Palestina digelar di sejumlah daerah di Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ribuan massa dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menyemut di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta Jumat (13/10/2023) siang.
Aksi bertemakan “Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina” ini dilakukan menyusul meningkatnya eskalasi konflik di daerah tersebut dengan Israel.
Massa mulai memadati lokasi aksi sesudah ibadah salat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka membawa atribut bendera Palestina beragam ukuran serta poster dengan berbagai pesan dukungan seperti “Save Palestine”.
Orator dari atas mobil komando silih berganti memekikkan dukungan dan mendesak Pemerintah Indonesia ambil bagian meredakan pertumpahan darah di Palestina. Mereka berjanji melakukan aksi serupa jika negara tinggal diam membiarkan konflik terus berkepanjangan.
“Takbir, Allahu Akbar!” pekik salah satu orator dikutip dari cnnindonesia.com.
Humas FUI Yogyakarta, Ardianto menuturkan, aksi kali ini sifatnya spontan dan diikuti oleh seluruh elemen masyarakat ormas Islam sebagai bentuk keprihatinan atas apa yang terjadi di Palestina, khususnya Jalur Gaza. Mereka turut melakukan penggalangan dana.
“Serangan-serangan Israel semakin brutal, bahkan laporannya sudah lebih dari enam ribu bom dijatuhkan dalam enam hari ini, yang itu sama dengan jumlah bom oleh Amerika di Afganistan selama satu tahun. Kemudian juga ditutup akses air, akses listrik secara total, kemudian bantuan kemanusiaan tidak boleh masuk ke jalur Gaza,” katanya.
“Oleh sebab itu di dalam aksi ini salah satu tuntutan yang kemudian kita sampaikan adalah meminta pemerintah Indonesia untuk pro aktif menggalang kekuatan dunia, menggalang kekuatan internasional,” lanjutnya.
FUI dalam hal ini mengeluarkan pernyataan sikap mencantumkan lima poin di dalamnya. Pertama, mendesak Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan rakyat Palestina sebagaimana bunyi Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
Kedua, mendesak agar penindasan oleh Israel atas masyarakat Palestina dihentikan. Ketiga, meminta Pemerintah Indonesia memanggil Duta Besar AS dan memberikan nota protes atas sikap AS yang mendukung penjajahan dan kejahatan HAM Israel.
Keempat, mendesak Pemerintah Indonesia menghentikan kebrutalan Israel yang membombardir Gaza, melakukan blokade, hingga menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Kelima, membebaskan Masjid Al-Aqso dan bumi Palestina dengan menggalang donasi, meluaskan opini dukungan melalui kanal-kanal media sosial, serta melantunkan doa-doa untuk kemenangan perjuangan rakyat Palestina.
Aksi massa diakhiri dengan salat asar berjemaah tepat di tengah Simpang Empat Nol Kilometer. Mereka juga menggelar doa bersama untuk Palestina.
Sumatera Utara
Sementara, ratusan orang dari berbagai organisasi Islam di Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi di depan Gedung DPRD Sumut, Jumat (13/10/2023). Mereka mengutuk tindakan zionis Israel yang menggempur wilayah Gaza dan Palestina.
“Ada ribuan saudara kita di sana yang dibantai zionis Israel. Kita selaku orang yang mempunyai keyakinan yang sama merasakan apa yang mereka rasakan. Hari ini Allah tunjukkan kepada kita bahwa mereka tak pernah rida kepada kita sampai kita mengikuti keyakinan mereka,” ungkapPerwakilan massa, Ustaz Rahmad.
Ia juga mengingatkan pemerintah Indonesia agar segera mengirimkan bala bantuan ke Palestina. Pemerintah hendaknya tak lupa bahwa Palestina lah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Kita buka pendaftaran Mujahidin ke Gaza. Kalian siap?. Kalau memang penguasa negeri kita ini tidak memperdulikan saudara kita di Palestina maka itu sama saja kacang lupa kulitnya. Kemerdekaan RI yang pertama kali diakui oleh Palestina. Kita punya hubungan sejarah dengan saudara saudara kita di Palestina,” sebutnya.
Semarang
Di Semarang, massa umat Islam turun ke jalan melakukan Aksi Bemo Palestina yang tengah digempur perang Israel.
Aksi massa mengatasnamakan Forum Umat Islam Semarang (FUIS) diawali dengan long march dari Masjid Baiturahman kawasan Simpang Lima menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semaran. Aksi dilakukan usai Salat Jumat.
Sembari membawa poster, massa melakukan orasi mengutuk Israel yang telah membombardir warga Palestina di Gaza sehingga mendatangkan ribuan warga Palestina tewas, tak terkecuali anak-anak.
“Kami mengutuk Israel yang telah membombardir warga Palestina di Gaza. Lihat saja, sudah ribuan nyawa melayang, warga Palestina menjadi korban kekejaman Zionis, tak terkecuali anak-anak,” ujar Koordinator Aksi Wahyu Kurniawan saat orasi di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (13/10/2023).
Untuk melampiaskan emosi, massa FUIS menginjak-injak poster bergambar Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga Palestina akibat agresi Israel ke Gaza.
Mari kita injak-injak poster Netanyahu ini, Takbir, Takbir”, teriak Wahyu.
Fitri, salah satu umat Muslimah yang ikut aksi solidaritas Palestina di Semarang berharap Pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban di Gaza seiring kekejaman Israel yang dianggapnya zalim.
“Indonesia harus bantu terus saudara kita di Palestina. Ingat, kita juga pernah dibantu Palestina saat jaman kemerdekaan dulu. Ini sudah zholim, bayangkan saja tanah air warga Palestina mau direbut Israel, dengan perang lagi,” kata Fitri. Aksi ini berlangsung kondusif dengan pengawalan aparat Kepolisian Polrestabes Semarang.
Solo
Aksi serupa juga terjadi di Solo. Ribuan umat Islam dari Soloraya menggelar aksi bela Palestina di Jalan Slamet Riyadi tepatnya di Bundaran Gladag, Solo, Jumat (13/10/2023) siang.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, aksi dimulai dimulai sekira 13.20 WIB. Mereka membawa membawa spanduk dan poster yang menyuarakan kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Tak sedikit yang tampak membawa bendera Merah Putih dan Palestina.
Aksi diawali dengan orasi dari sejumlah tokoh Islam dan pimpinan pondok pesantren di Soloraya. Pendiri Pondok Pesantren Ngruki, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Mengenakan jubah dan peci putih, kyai sepuh itu rela berpanas-panas untuk berorasi singkat di depan ribuan peserta aksi.
“Orang Palestina itu saudara kita. Oleh karena itu kita wajib membela saudara kita seperti kita membela diri kita sendiri karena itu saudara kita,” ucap Ba’asyir.
Ia pun menuntut Pemerintah Indonesia agar bersikap tegas terhadap Israel. Negara itu dianggap telah melukai perasaan Umat Islam di Tanah Air.
“Menyerang Palestina sama artinya dengan menyerang penduduk yang paling banyak di Indonesia yaitu orang Islam,” katanya.
Selain orasi, aksi Bela Palestina di Solo juga diwarnai dengan teatrikal dari organisasi pemuda Islam dan pondok pesantren. Mereka menggambarkan kengerian yang dialami rakyat Palestina akibat serangan balasan dari Israel.
Aksi tersebut diikuti ribuan orang dari berbagai ormas Islam dan pondok pesantren di Kota Solo dan kabupaten sekitar. Tak hanya aksi solidaritas, mereka juga menggalang dana untuk disalurkan ke Palestina.
“Berapa pun dana yang terhimpun nanti, akan kami salurkan langsung ke sana melalui lembaga resmi yang legal,” kata humas aksi, Endro Sudarsono. Massa juga menggelar Salat Gaib untuk rakyat Palestina yang meninggal dunia akibat serangan Israel.
Makassar
Aksi solidaritas Palestina juga digelar ratusan warga Makassar di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan. Massa meminta pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat Palestina di tengah berkecamuknya perang Hamas dan Israel saat ini.
Massa memulai aksinya dengan berjalan kaki menuju ke kantor DPRD Sulsel dari Masjid Al Markaz Makassar. Sembari membentangkan spanduk serta poster mengecam aksi Israel yang menyerang pemukiman warga Gaza hingga menelan ribuan korban jiwa.
Korlap aksi solidaritas Palestina, Sabrian menuntut agar pemerintah dapat segera melakukan tindakan nyata atas serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah menimbulkan korban jiwa bagi warga Palestina.
“Memberikan bantuan bukan hanya diplomasi. Karena Israel selalu melanggar perjanjian, sehingga Israel dapat diusir dari tanah Palestina,” kata Sabrian, Jumat (13/10/2023).
Menurut Sabrian Pemerintah Indonesia harus turun tangan tidak hanya memberikan kecamanan atas penyerangan Israel di Jalur Gaza.
“Pemerintah jangan mengecam, karena hanya kecaman, maka masyarakat Sulsel juga bisa mengecam. Tetapi harus ada langkah nyata untuk menghentikan serangan di Gaza,” ungkapnya.
Para demonstran pun yang melakukan orasi secara bergantian ditemui pimpinan DPRD Sulsel. Usai ditemui massa pun membubarkan diri secara tertib. (*)
Sumber: cnnindonesia.com