SIDRAP, PIJAR NEWS.COM – Produksi telur peternak ayam di desa Bendoro, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) turun cukup drastis, hal itu terjadi akibat musim kemarau yang cukup panjang dalam beberapa bulan terakhir.
Yuli Indah Cahyani, salah satu pekerja ternak ayam di Desa Bendoro saat di konfirmasi Tim Pijarnews.com, pada Ahad (05/11/2023) mengaku sejak kemarau ayam-ayam mereka menghasilkan telur dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.
“Dampak dari musim kemarau ini mengurangi produksi telur, karena suhunya yang cukup panas sehingga produksi telur tidak stabil, jadi kita mengalami kerugian yang cukup banyak, apalagi pakan ayam yang mahal tidak sebanding dengan hasil yang di dapat,” ujarnya.
Selain penurunan produksi, kualitas telur juga terpengaruh. Telur yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan kurang berkualitas. Sehingga berdampak pada nilai jual di pasar dan mengurangi pendapatan peternak.
“Cangkang telur ada yang menipis, dan mengalami kerapuhan. Pada musim kemarau ini harga telur tidak stabil kadang mahal dan murah, tapi harga pakannya yang terus naik jadi membuat saya mengalami kerugian,” ungkapnya.
Meski pendapat menurun, namun peternak tidak mengurangi pakan, sebab akan memberi dampak yang lebih buruk jika dilakukan pengurangan pakan, meski diakuinya hal itu dapat melebarkan nilai kerugian.
“yang saya lakukan cuma memberi vitamin pada minumnya saja. Untungnya di daerah saya ini airnya bagus jadi saya tidak kesusahan untuk masalah air. Kalau masalah pakan saya tidak pernah rubah, cuma sering memberi vitamin pada ayam. Untuk masalah ini kesehatan ayam harus di jaga, nutrisinya terpenuhi sehingga ayamnya sehat,” tutupnya
Yuli hanya bisa berharap, musim kemarau tidak berkepanjangan.
Penulis: Nurul Nasira Mahasiswa PPL IAIN Parepare