PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Masyarakat maupun Mahasiswa di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami pengalaman beragam soal jasa parkir, bahkan ada yang menyebut ada tukang parkir yang tidak profesional. Pasalnya tukang parkir muncul begitu saja dan tidak banyak membantu, meski begitu adapula yang dinilainya labih bagus.
Salah satu yang punya pengalaman tersebut adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Parepare, Ade Nuraziza, yang menceritakannya kepada pijarnews.com, Kamis (14/12/2023).
“Cuman kadang itu tidak membantu mengeluarkan motor atau tidak bantu tarik motor jika kita keluar, lalu tiba-tiba datang begitu saja minta uang parkir,” keluhnya.
Ade juga mengungkapkan, pengalamannya bahwa ada tukang parkir yang ada di Kota Parepare tidak memberi tiket karcis. Kecuali yang ada di Pasar Lakessi.
“Soal karcis iya tidak pernah dan kebanyakan di parepare yang saya amati tukang parkirnya ndak pake karcis, palingan di Lakessi yang pakai karcis,” ungkap Mahasiswi Semester 3 ini.
Dia mengatakan, dalam sehari dirinya merogoh kocek Rp. 6 ribu hingga Rp. 8 ribu perhari untuk tarif jasa parkir.
“Sekali parkir Rp. 2 ribu, kalau perhari bisa Rp. 6 ribu hingga Rp. 8 ribu perhari, kalau sebulan saya pribadi kisaran Rp. 50 ribu perbulannya,” sebutnya.
Pengalaman serupa juga dialami Pegawai Bank BTN Parepare Anri, dia mengaku, kebanyakan tukang parkir tidak memberikan Karcis saat hendak singgah ke pasar maupun tempat lainnya.
“Saya sering menemukan tukang parkir yang tidak memberikan karcis,” katanya kepada pijarnews.com.
Lanjut, dia menambahkan, bahkan jika pergi ke pasar tidak menemukan tukang parkir yang memberikan karcis.
“Saya jarang ke pasar, tapi kalau ke sana ndak pernah dapat karcis,” ungkapnya.
Meski jarang keluar, dia menyebutkan, biaya tarif parkir yang ia keluarkan dalam perbulan hingga Rp.20 ribu.
“Paling Rp.20 ribu perbulannya karena jarang keluar beli,” sebutnya.(Faizal Lupphy).