MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan pada Jum’at (20/12/2024). Berdasarkan laporan terbaru, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang diperkirakan terjadi mulai pukul 09.00 WITA di beberapa kabupaten.
Amhar Ulfiana, Prakirawan BMKG Sulsel, dalam keterangannya mengatakan peringatan dini dikeluarkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Beberapa wilayah seperti Kabupaten Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, hingga Kabupaten Barru dan Soppeng diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.
Wilayah yang berpotensi terdampak, menurut Amhar, meliputi Uluere (Kabupaten Bantaeng), Rumbia (Kabupaten Jeneponto), serta Tombolopao, Tompobulu dan Tinggimoncong (Kabupaten Gowa). “Selain hujan lebat, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap angin kencang yang dapat merusak infrastruktur ringan, seperti atap rumah atau pohon yang berpotensi tumbang,” ujarnya
Lebih lanjut, BMKG juga memprediksi bahwa kondisi ini dapat meluas hingga Kabupaten Wajo, Bulukumba, Sinjai, Bone, dan Kota Makassar. Beberapa titik yang disebutkan secara spesifik adalah Danau Tempe (Kabupaten Wajo), Bissappu (Kabupaten Bantaeng), serta wilayah pusat Kota Makassar yang rentan terhadap genangan air.
“Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung hingga pukul 12.00 WITA. Meski demikian, ada kemungkinan perubahan dinamika cuaca. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG,” jelas Amhar.
Menurut Amhar, faktor penyebab cuaca ekstrem ini adalah pergerakan angin baratan dan potensi peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Sulawesi Selatan. “Kondisi atmosfer yang tidak stabil turut memicu pembentukan awan hujan secara intensif,” ujarnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan perjalanan, terutama di daerah yang rawan banjir atau longsor. Selain itu, nelayan dan pengguna transportasi laut diimbau untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat terjadi di beberapa perairan.
Amhar menyarankan agar masyarakat segera melaporkan potensi kerusakan atau bahaya akibat cuaca ekstrem kepada pihak terkait. “Kolaborasi masyarakat, pemerintah daerah, dan BMKG sangat penting dalam menghadapi potensi bencana cuaca ekstrem ini,” pungkasnya. (A/why)